Mohon tunggu...
SALSA ELSAULANDARI
SALSA ELSAULANDARI Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

bio adalah sifat yg mencerminkan dirimu

Selanjutnya

Tutup

Politik

BRICS: Pintu Masuk Baru bagi Politik Luar Negeri Indonesia

16 Desember 2024   21:27 Diperbarui: 16 Desember 2024   21:33 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Jokowi menegaskan bahwa Indonesia masih mempertimbangkan keikutsertaannya untuk menjadi anggota BRICS.  (Sumber: video.sindonews.com)

Indonesia secara resmi menyatakan minatnya untuk bergabung dengan kelompok ekonomi BRICS (Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan). Pernyataan ini disampaikan dalam forum KTT BRICS Plus yang diadakan di Kazan, Rusia, pada Oktober 2024. Menteri Luar Negeri Sugiono mengungkapkan bahwa langkah ini merupakan bentuk pelaksanaan prinsip politik luar negeri bebas aktif yang telah lama menjadi pedoman Indonesia di kancah internasional.

Dalam pidatonya, Sugiono menjelaskan bahwa keikutsertaan Indonesia tidak dimaksudkan untuk memihak salah satu kekuatan besar, tetapi untuk berkontribusi aktif dalam berbagai forum multilateral. "BRICS menawarkan peluang untuk memperjuangkan kepentingan negara-negara berkembang dalam menghadapi tantangan global," ujar Sugiono, sebagaimana dilaporkan oleh Kompas pada Oktober 2024.

                                     

Motivasi Indonesia untuk Bergabung

BRICS dipandang sebagai pilihan strategis bagi Indonesia karena kelompok ini fokus pada isu-isu penting, seperti ketahanan pangan, energi, dan pengentasan kemiskinan. Agenda-agenda ini sangat sejalan dengan prioritas pembangunan nasional Indonesia yang berupaya mendorong pemerataan ekonomi dan keberlanjutan pembangunan. Dalam hal ini, BRICS menjadi platform yang memberikan ruang bagi negara-negara berkembang untuk bekerja sama dan mencari solusi atas masalah yang serupa.

Di sisi lain, keanggotaan Indonesia dalam BRICS juga membuka kesempatan untuk memperluas jaringan kerja sama ekonomi dan diplomatik yang lebih luas. Sugiono menegaskan bahwa BRICS juga dapat mendukung reformasi sistem internasional yang lebih inklusif dan adil bagi negara-negara berkembang, sebagaimana dijelaskan dalam laporan BBC Indonesia.

 

Peluang dan Tantangan BRICS

Namun, keanggotaan dalam BRICS bukan tanpa tantangan. Salah satunya adalah dominasi negara-negara besar seperti Tiongkok dan Rusia, yang memiliki pengaruh besar dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu, Indonesia harus memastikan bahwa partisipasinya tetap sesuai dengan prinsip kebijakan luar negeri bebas aktif yang telah menjadi landasan diplomasi Indonesia.

Dalam hal ini, Indonesia harus tetap bijak dalam menghadapi dinamika internal BRICS. Meskipun negara-negara berkembang yang bergabung dalam kelompok ini semakin banyak, dengan keanggotaan baru negara-negara seperti Ethiopia, Mesir, dan Iran, Indonesia perlu memainkan peran yang strategis tanpa kehilangan kemandiriannya dalam menentukan arah kebijakan luar negeri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun