Mohon tunggu...
SALSA ELSAULANDARI
SALSA ELSAULANDARI Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

bio adalah sifat yg mencerminkan dirimu

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pemulihan tidak merata, yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin!

22 September 2023   13:04 Diperbarui: 22 September 2023   17:33 1027
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jakarta, CNN Indonesia - BPS mencatat masih ada 25,9 juta orang miskin di indonesia per akhir Maret 2023.

Sering kali kita mendengar persoalan mengenai kemiskinan, kemiskinan ini telah mengalami penurun, kesenjangan antara yang kaya dan yang miskin semakin meluas karena tidak meratanya pemulihan tingkat konsumsi pasca pandemi. Dukungan pendapatan saja tidak dapat mengatasi suatu ketimpangan.

Meski angka kemiskinan menurun, ketimpangan ekonomi di Indonesia mengalami peningkatan pada Maret 2023 serta tercatat sebagai rekor terburuk dalam lima tahun terakhir. Situasi tersebut menggambarkan pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19 yang belum dialami masyarakat pada level rendah sekalipun.

Kondisi tersebut terlihat pada profil kemiskinan Indonesia Maret 2023 yang diinformasikan oleh Badan Pusat Statistik pada Senin (17 Juli 2023). BPS melaporkan pada Maret 2023, bahwa pada angka kemiskinan turun menjadi 9,36 persen dari total penduduk Indonesia atau 25,9 juta jiwa.

Angka tersebut lebih rendah dibandingkan angka kemiskinan pada September 2022 sebesar 9,57 persen atau 26,36 juta orang, dan angka kemiskinan Maret 2022 yang tercatat 9,54 persen atau 26,16 juta orang

Suatu penurunan angka kemiskinan juga sudah mendekati kondisi sebelum pandemi, meski belum sepenuhnya pulih. Namun kesenjangan antara yang kaya dan yang miskin semakin besar. BPS mencatat rasio Gini terjadinya peningkatan menjadi 0,388 pada Maret 2023 dari 0,381 pada September 2022.

Ketimpangan semakin meluas serta terlihat di perkotaan, sedangkan di perdesaan masih lumayan stabil. Seingat saya, rasio Gini digunakan untuk mengukur ketimpangan belanja publik. Nilai rasio Gini bervariasi antara 0 hingga 1. Semakin tinggi rasio Gini, maka semakin besar pula ketimpangan di suatu wilayah.

Situasi ketimpangan pada Maret 2023 merupakan yang terburuk dalam lima tahun terakhir. Pemulihan kondisi perekonomian masyarakat pasca pandemi Covid-19, terjadinya inflasi yang terus berlanjut, adanya perkembangan harga pangan, serta berlanjutnya penyaluran bantuan pendapatan akan mempengaruhi kondisi kemiskinan pada Maret 2023.

Kita harus tahu bahwa kemiskinan merupakan permasalahan multidimensi dan multisektoral dengan karakteristik berbeda-beda yang harus segera diatasi, karena menyangkut harkat dan martabat manusia serta memerlukan keterpaduan program antara institusi dan dunia usaha serta partisipasi masyarakat.

Salah satu faktor terjadinya kemiskinan juga dipengaruhi oleh pengangguran yang ada di masyarakat karena kurangnya suatu lapangan pekerjaan untuk mereka mencari penghasilan supaya memenuhi kebutuhan hidupnya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi akan menyebabkan tidak seimbang antara politik keamanan dan juga sosial sehingga akan menyebabkan terjadinya pertumbuhan serta adanya pembangunan ekonomi yang terhambat.

Terkait dengan persoalan kemiskinan yang ada diindonesia, penulis ingin memaparkan mengenai asas apa yang termasuk kedalam bentuk kemiskinan disini? Yaitu asas proporsionalitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun