Mohon tunggu...
Yuni Bues
Yuni Bues Mohon Tunggu... -

- Suka makan & ketawa\r\n- Karyawati di satu perusahaan di Jerman

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Perlindungan Mesin Tiket Otomatis di Jerman Terhadap Pencurian

10 Maret 2015   14:55 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:51 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Pak, saya perlu 1 Anschlussticket (tiket lanjutan) ke Babelsberg", kata saya ke supir bus.

"3,30 € !" kata si supir yang orang asing dengan aksen cukup kuat. Saya yang dengar jadi bengong & kembali nanya.

" Mulai kapan harganya naik? Harga seperti itu mah untuk tiket ABC sekali jalan. Saya kan sudah punya tiket AB (hanya untuk Berlin) yang sudah saya tunjukkan tadi ke bapak. Saya hanya  mau tiket lanjutan A/C untuk keluar Berlin. Dan harganya hanya di bawah 2€ (1,60€)".

Si supir melihat ke monitor kecil di depannya yang tertera bermacam-macam tiket. "Nggak ada tiket yang seperti itu. Harga yang termurah 3 €", jawabnya. Hmm...pasti ini supir masih baru, pikir saya.

Daripada diskusi berkepanjangan & beberapa penumpang bus sudah menunjukkan wajah nggak senang, karena busnya belum jalan-jalan juga, akhirnya saya cari tempat duduk aja. Saya putuskan beli tiket di loketnya langsung atau di mesin tiket otomatis setelah bus sampai di stasiun terakhir.

Alasan paling gampang untuk orang yang nggak nguasai produk yang dijualnya, ya bilang aja nggak ada kalau ditanya wwwkkkk....

Sampai di Bus Bahnhof (terminal bus) Steglitz, saya lihat orang lagi ngantri di mesin otomatis BVG (Berliner Verkehrsbetriebe 'Perusahaan Transportasi Berlin') yang berwarna kuning. Karena saya sudah ada janji & nggak suka datang terlambat, saya langsung aja beli Anschlussticket di loket BVG yang kosong-melompong. (BVG, S Bahn Berlin GmbH, Deutsche Bahn AG & beberapa perusahaan lainnya bersama-sama tergabung ke dalam transportasi Berlin-Brandenburg. Jadi dengan 1 tiket (bisa beli di mesin BVG atau DB) kita sudah bisa keliling Berlin & sekitarnya dengan transportasi umum yang berbeda. Praktis kan?).

[caption id="attachment_372327" align="alignnone" width="616" caption="Mesin otomatis DB (foto: dpa)."]

1425972353474623239
1425972353474623239
[/caption]

Mesin tiket otomatis yang disediakan oleh Deutsche Bahn (Perusahaan Kereta Api Jerman) untuk Berlin jumlahnya sekitar 500 buah, yang tersebar di semua stasiun S Bahn (kereta) di pintu keluar-masuk penumpang.

Di mesin ini kita bisa beli semua tiket untuk jurusan Berlin-Brandenburg (kecuali buku voucher, tiket tahunan & abodemen), tiket pilihan Deutsche Bahn (kecuali tiket Ostsee) & juga tiket untuk pameran (event) tertentu di Berlin, spt. Museum Lilin Madame Tussauds, Dunia Bawah Air Aqua Dom & Sea Life, Berlin Dungeon, Legoland Discovery Centre & acara musiman lainnya.

Selain itu bisa juga untuk isi pulsa (Prepaid) mis.T.Mobile, Vodafone, O2, E-Plus & Congstar. Disediakan juga "Liniennetz" untuk kita bisa mencari tujuan akhir & route perjalanan. Untuk memudahkan pengoperasiannya ditawarkan beberapa bahasa (Berlin kan kota turis): Jerman, Inggris, Perancis, Spanyol & Turki. Pembayaran bisa dilakukan dengan uang tunai, Kartu EC & Kartu Kredit.

Mesin otomatis ini nggak ubahnya seperti Geldautomat (ATM) yang fungsi dasarnya sama-sama menampung uang orang, walaupun dari jumlahnya jelas berbeda. Karena sudah menjadi hukum alam, di mana banyak uang terkumpul, maka banyak pula kriminal yang mengintai. Begitu pula dengan mesin otomatis ini. Sudah banyak yang mencoba untuk merusaknya dengan membuka paksa, seperti yang dilakukan belum lama ini di Hessen. Dua mesin diledakkan. Kerugian yang dialami Deutsche Bahn (DB) jelas jauh lebih banyak dibanding uang yang dicuri. Harga mesin yang baru aja sudah 30 ribu €/buah, belum lagi perbaikan di sekitarnya yang rusak akibat ledakan.

Tahun 2013 di seluruh Jerman terjadi 560 kasus pencurian dengan merusakan mesin. Karena kerja keras polisi & tingginya hukuman bagi pelaku (penjara+bayar kerugian material), angka kejahatan ini berkurang 30% di tahun 2014 (390 kasus). Kerugian DB saat itu 6,7 juta €. (Masih cukup banyak).

Untuk lebih menekan lagi jumlah kriminalitas ini DB telah menginvestasikan ratusan ribu € ke satu perusahaan untuk membuat tinta spesial yang bisa ditempatkan bersama-sama di kotak uang yang ada di mesin. (Dari luar kotak tinta ini tidak kelihatan). Jadi kalau kotak uang jatuh atau terguncang (dibuka paksa), maka kotak tinta akan menyemprot secara otomatis ke seluruh permukaan uang kertas di dalamnya.

Warna ungu di uang nggak akan bisa dihilangkan dengan alat apapun. (Bagaimana kalo sampe nyemprot ke muka atau anggota tubuh pelakunya, mungkin nggak ubahnya seperti tatoo abstrak abadi wwwkkk... ). Dan tentu saja uang itu tidak akan ada harganya lagi.

Yang mau nyuri harus mikir beberapa kali, karena nggak ada untungnya. Selain adanya tinta tadi, pihak DB juga sering melakukan pengosongan uang di mesinnya. Belum lagi pembayaran yang sering dilakukan dengan kartu daripada uang tunai. (Capek-capek nyuri, hanya dapat pepesan kosong).

Untuk bisa digunakan kembali, pihak DB harus menukarkannya terlebih dahulu ke Bundesbank. Lalu bagaimana kalau pencuri melakukan hal yang sama? Jelas itu perbuatan yang goblok sekali & bunuh diri, karena di warna ungu itu diciptakan biomolekul tiruan (sejenis DNA buatan), yang dari sana bisa diketahui, bahwa pemilik uang itu hanya DB.

Dari 7.000 mesin tiket otomatis yang ada di seluruh jerman, baru 1.000 mesin yang dipasangi kotak tinta ini. Selebihnya akan menyusul. Dan demi keamanan yang lebih terjamin, pembayaran dengan uang atau kartu palsu juga hampir tidak mungkin bisa dilakukan.

Bagaimana dengan sistem keamanan di mesin tiket otomatis (untuk bus & kereta) di Indonesia?

[caption id="attachment_372328" align="aligncenter" width="560" caption="Foto: DB/Bajohra"]

1425972413232457047
1425972413232457047
[/caption]

Sumber:

-www.s-bahn-berlin.de (Mit Farbpatronen gegen Diebe).
-Die Welt : Bahn will Diebe an Automaten mit Farbe abschrecken.

Tambahan:
-untuk yang mau berkunjung atau menetap di Berlin atau negara Jerman lainnya, pelajarilah sistem transportasi umumnya, karena banyak manfaatnya. (Kecuali kita nggak ada minat sama sekali untuk menggunakannya).

-kalau nemu uang dengan warna spt.itu, jangan diambil, walaupun nilai nominalnya besar. Apalagi coba-coba untuk membelanjakannya. Bisa-bisa berurusan dengan polisi.

Von meinem iPad gesendet

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun