Mohon tunggu...
Sayyed Ali Rafi
Sayyed Ali Rafi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Astronomi

Seseorang yang senang mendalami astronomi. Email: salirafi8@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Seberapa Akuratkah Lubang Hitam "Interstellar" Dalam Pandangan Sains? (Part 4: Ekstraksi Energi)

22 Mei 2020   09:22 Diperbarui: 22 Mei 2020   09:34 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan kata lain, objek yang lolos tersebut telah mengekstrak energi yang dimiliki lubang hitam dari rotasinya. 

Dalam adegan, objek yang terperangkap gravitasi adalah Cooper dan TARS, sementara yang lolos adalah Brand dan CASE. Saat Cooper dan TARS jatuh ke Gargantua, energi lubang hitam tersebut ditransfer ke Brand dan CASE dan dimanfaatkan pesawatnya untuk lolos dari gravitasi Gargantua.

Secara prinsip, proses ini memang terlihat sederhana, namun pada kenyataannya tidak begitu. Faktanya, Proses Penrose ini belum dipahami dengan baik dan belum dapat dibuktikan kebenarannya sehingga dibutuhkan pengembangan teori lebih lanjut. Yang menakjubkan adalah, dengan menggunakan kondisi yang ideal seperti di atas, efisiensi proses ekstraksi dengan Proses Penrose secara teori dapat mencapai 27%. 

Tidak heran Cooper lebih memilih untuk “berjudi” demi menyelematkan Brand agar dapat menyelesaikan misi mereka. Saya takjub melihat bagaimana sebuah film berani untuk menggunakan suatu teori sains yang sangat tidak familiar dengan masyarakat awam tanpa kehilangan akurasi terhadap teori tersebut.

Lalu, mungkin sebagian orang bertanya, mengapa Cooper ataupun TARS dapat selamat saat memasuki Gargantua yang memiliki gravitasi begitu besar? Menurut sains, tidak ada manusia yang bisa selamat jika terperangkap gravitasi lubang hitam, namun Interstellar mempunyai “alibi”nya sendiri. 

Saat Cooper memasuki dimensi ke-5 di dalam Gargantua, Cooper sadar bahwa yang membuat semua ini adalah manusia di masa depan. “Manusia masa depan” ini entah bagaimana dapat menemukan cara untuk memperlakukan waktu seperti ruang – dapat dijelajahi. Manusia inilah yang menjaga Cooper dan TARS tetap hidup saat memasuki Gargantua. Tapi, mari kita tilik dari aspek sains tanpa ada campur tangan “manusia masa depan”. Pada part selanjutnya, kita akan melakukan perjalanan menuju lubang hitam. Jadi, stay tuned ya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun