Mohon tunggu...
Sayyed Ali Rafi
Sayyed Ali Rafi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Astronomi

Seseorang yang senang mendalami astronomi. Email: salirafi8@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Seberapa Akuratkah Lubang Hitam "Interstellar" dalam Pandangan Sains? (Part 3: Tampilan yang "Out of The World")

17 Mei 2020   09:18 Diperbarui: 17 Mei 2020   09:38 2713
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gargantua. Sumber: CERN Courier

Salah satu aspek detail yang Kip Thorne masukkan ke dalam rekonstruksi Gargantua adalah kehadiran struktur seperti cincin yang disebut photon sphere atau cincin foton yang saya tandai dengan panah merah di gambar di bawah.

Photon sphere
Photon sphere

Photon sphere muncul akibat fakta bahwa ternyata cahaya dapat mengorbit lubang hitam dalam radius yang lebih kecil dari radius ISCO di photon sphere; dengan radius 1,5 kali radius Schwarzschild. Tidak ada objek lain yang dapat mengorbit lubang hitam dengan radius yang lebih kecil dari photon sphere. 

Namun, cahaya yang mengorbit di photon sphere ini tidak stabil dan akan terjadi dua kemungkinan:

1) jika cahaya datang pada jarak kurang dari 2,6 kali radius Schwarzschild relatif terhadap pusat lubang hitam, mulanya cahaya akan mengorbit lubang hitam selama dua sampai tiga kali putaran di photon sphere lalu jatuh ke dalam lubang hitam, 

2) jika cahaya datang pada jarak lebih dari 2,6 kali radius Schwarzschild relatif terhadap pusat lubang hitam, mulanya cahaya akan mengorbit lubang hitam selama dua sampai tiga kali putaran di photon sphere lalu lepas dari gravitasi lubang hitam. Photon sphere yang terlihat di Gargantua dibentuk oleh cahaya yang lepas dari lubang hitam. 

Sedikit fakta menarik mengenai photon sphere: jika kita entah bagaimana bisa berada di photon sphere, maka kita bisa melihat bagian belakang tubuh kita tanpa harus menoleh dikarenakan fakta bahwa cahaya melakukan gerakan memutar (mengorbit lubang hitam). Menarik bukan?

Secara umum, visualisasi Gargantua dalam Interstellar sudah akurat. Keakuratan tersebut bukan tanpa sebab. Tim efek visual Interstellar bekerja sama dengan Kip Thorne dalam membuat suatu kode numerik yang bertujuan untuk memecahkan permasalahan lintasan cahaya di sekitar lubang hitam berotasi dengan melibatkan faktor-faktor yang telah disebutkan dan kemudian diaplikasikan ke dalam pembuatan Gargantua. 

Dengan kata lain, Gargantua adalah hasil simulasi komputer. Menakjubkan bukan? Namun, hal yang luar biasa tidak berhenti di situ dan akan berlanjut di part 4 selanjutnya ya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun