Mohon tunggu...
Anthony Salim
Anthony Salim Mohon Tunggu... -

Saya sudah menemukan passion saya dan sedang memulai perjalanan yang menarik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Provokator Dumay dan Kedamaian Pikiran

1 Agustus 2014   05:15 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:44 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kamu mungkin tidak akan bisa untuk mengendalikan perilaku orang lain yang negatif, tetapi kamu bisa mengendalikan, berapa lama kamu ikut berpartisipasi dalam perilaku negatifnya tersebut.

Semenjak aktif di FB, ada beberapa hal yang menarik perhatian saya, salah satunya adalah :

Di dalam grup yang berjudul keagamaan, pastilah ada penyusup hmm penyusup terlalu sopan, saya rubah jadi provokator.

Dalam FB grup keagamaan, pastilah ada provokator2 yg mempunyai tujuan untuk memecah belah/ membuat ribut/ mengadu-domba dll.

n sy perhatikan juga, biasanya post2 yg berbau provokasi menjadi hot thread yang terus berlangsung selama berhari-hari (Terutama kalo admin grupnya tidak aktif).

n biasanya, post mereka itu semuanya mencaci provokator tersebut, n saling berdebat satu sama lain. n biasanya juga, si provokator hanya post 1 kali, stelah itu mungkin juga tidak pernah post lagi, dia mungkin hanya membaca bagaimana perkembangan dari post dia n tertawa apabila post dia menjadi sebuah hot thread yg telah berhasil membuat ribut di grup tersebut.

Beberapa waktu lalu, saya sendiri pernah mendapati provokator macam ini di salah 1 grup yg saya join. n iseng2, coba saya pancing2, untuk mengetahui niatnya post begitu.

Setelah berdebat dengan alot n cukup seru, n dia selalu berusaha berkelit, akhirnya dia mengakui, bahwa tujuan dia adalah untuk mencari ribut n dimana akhirnya, nanti dia merasa senang apabila ada keributan dalam grup itu. Begitu niatnya terbongkar, saya langsung berhenti berdebat, sy post sebuah status baru yg menunjukkan niat tidak baik orang tersebut n sy block orang tersebut, sehingga masing-masing kita tidak akan bisa melihat post masing-masing.

Nah, sebenarnya apabila di dalam grup kita ada orang2 tipe provokator tersebut, solusinya sederhana, unfriend / block / kick dari pertemanan kita. Selesai.

Tidak perlu kita berdebat panjang lebar n meladeni post tersebut.

Semakin kita ladeni, dia semakin senang.

Apabila dia dicuekin, dia capek sendiri n akan keluar sendiri dari grup.

Jadi sekarang, apabila ada yang memulai provokasi dalam grup ini, silahkan dari member grup block / unfriend aja.

Dengan begitu, kita sudah menjaga kedamaian hati n pikiran kita n tidak perlu dibuat pusing dengan ulah para provokator ini.

Ingat quote diatas

"Kamu mungkin tidak akan bisa untuk mengendalikan perilaku orang lain yang negatif, tetapi kamu bisa mengendalikan, berapa lama kamu ikut berpartisipasi dalam perilaku negatifnya tersebut"

Kita tidak akan bisa mencegah orang memprovokasi, tetapi kita bisa mencegah diri kita untuk mau ikut terprovokasi atau tidak.

Salam Goal Setting - Anthony.

310714

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun