Mohon tunggu...
Salim An
Salim An Mohon Tunggu... -

"Abdi Rakyat"

Selanjutnya

Tutup

Catatan

(Prolog) Buku Dzikir Daud untuk Meruwat Kepemimpinan Nasional

14 November 2013   10:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:11 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gerakkan “Dzikir Daud” adalah sebuah model gerakkan “badai baru” perubahanberbasis akhlak. Gerakkan yang dapat merubah “batu” penghalau ternak menjadi bara mematikan ala batu-batu neraka yang dibawa burung ababil[2] yang sanggup membakar tubuh hingga melepuh para tentara kafir, dan ini tak harus dimulai lewat “perang” massa yang massif seperti reformasi 1998, tapi cukup melalui “revolusi ad hoc” tapi serempak dari kantor-kantor yang dipimpin oleh para pemimpin[3], guru, dosen, gubernur hingga lurah yang berkarakter dan bertekad keras merubah keadaan melalui gerakkan dzikir Daud secara nasional.

Ya, secara nasional membentuk gerakkan sepi ing pamrih rame ing gawe yang bekerja dalam frekuensi spiritual yang massif sejak dari Sabang hingga Merauke.

Gerakkan ini sangat compatible untuk dilaksanakan secara hening (silent revolusioner), compatible juga untuk menjadi basis perjuangan people power yang dirakhmati Allah seperti perang Badar di jaman Rasulullah, sebelum akhirnya disempurnakan secara sistematik dengan mengadospi model tahapan Mekkah[4]dan Madinah menuju bakat alam NKRI sebagai sepasang sayap negeri Maritim dan continental yang kuat.

Inilah Ruwatan Nasional untuk menghentikan anomaly kepemimpinan nasional yang telah menguras habis asset bangsa dan anak cucunya, ruwatan nasional yang memungkinkan terjadinya revolusi damai yang terkelola bagi konteks NKRI yang majemuk,  besar dan tersebar dari Sabang hingga Marauke.

Gerakkan Revolusi, menurut Bung Karno selalu memakan anak-anaknya sendiri.Revolusi Nabi Daud dan Revolusi Nabi akhir Muhammad telah membuktikan ada “model seleksi” alam (model revolusi lain) yang lebih lemah lembut dan “bil hikmah” yang dapat menyelamatkan sumber daya Manusia dan alam yang terbaik, dapat dilakukan sambil sekaligus melakukan hard revolusi, merombak tatanan nasional seakar-akarnya dari struktur korup dan dzolim hasil konspirasi pemimpin nasional (yang konstitusinal) tapi korup dengan para zionios internasional penyembah berhala modern.

Daftar  Isi

Kata Pengantar

Prolog

Bab 1 Orba Hingga Reformasi, Sejarah  Negeri  Tergadai

Bab 2  Bangsa Maritim Tersesat Di Negara Kepulauan Tanpa Nakhoda

Bab 3 Indonesia Chaos, dari Prediksi Rasulullah Hingga Ramalan Joyoboyo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun