Mohon tunggu...
Salim Alatas
Salim Alatas Mohon Tunggu... -

Dosen dan Peneliti pada Program Studi Digital Communication Surya University\r\nDapat dihubungi melalui email : salim_oemar@yahoo.co.id; salim.alatas@surya.ac.id

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kriteria Ideal Pemimpin

7 November 2013   11:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:29 2122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Berbeda dengan kanak-kanak yang memiliki pengetahuan amat terbatas, sehingga belum mampu menentukan sikap yang baik. Semakin dewasa seseorang, segala macam kemampuannya akan berkembang. Ia akan menjadi semakin mampu, semakin berdaya,  dan semakin merdeka dari hal-hal diluar dirinya. Bertumbuh menjadi dewasa berarti semakin mampu bertanggung jawab atas diri sendiri dan menolak pendiktean atau pemaksaan kehendak dari apapun yang berada diluar dirinya. Dan yang terpenting, pemimpin yang dewasa adalah dia yang memiliki  kepekaan atau sensitifitas yang semakin tinggi terhadap dosa atau kesalahan yang sangat kecil.

Dengan demikian, kepemimpinan ideal harus mencakup setidaknya, aspek-aspek intelektualitas dalam arti yang luas serta prinsip-prinsip keadilan yang memungkinkan seseorang pemimpin untuk tidak menggunakan cara-cara yang tidak terpuji dalam mempertahankan kekuasaan, seperti berbohong, menipu dan menindas. Disamping faktor kedewasaan seorang pemimpin. Jadi, kriteria ‘siapa’ yang harus menjadi pemimpin berikutnya tidak begitu penting Juga tidak terlalu penting memilih kriteria seorang pemimpin dari aspek-aspek primordialnya, apakah dia seorang sipil atau militer, tua atau muda, muslim atau non-muslim, etnis jawa atau  luar jawa, WNI atau warga keturunan.

Bangsa ini terlalu besar untuk diserahkan kepada pemimpin yang tidak cerdas. Dan bayangkanlah apa yang akan terjadi seandainya kita ‘menyerahkan’ bangsa dengan potensi sumber daya alam yang begitu besar ini kepada pemimpin kanak-kanak, yang masih harus belajar mendewasakan dirinya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun