Mohon tunggu...
Salimah Meilani
Salimah Meilani Mohon Tunggu... Pelajar -

Seorang mahasiswi Tingkat Akhir yang sedang mereka-reka jalan untuk segera enyah dari kampus tercinta, bismillah September 2016

Selanjutnya

Tutup

Money

“Penjualan sebagai Tolak Ukur Keberhasilan Perusahaan”

8 November 2015   10:24 Diperbarui: 8 November 2015   10:24 865
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Salah satu kegiatan operasional perusahaan adalah penjualan. Pada umumnya suatu perusahaan memiliki target atau tujuan yang ingin dicapai. Salah satu tujuan tersebut adalah untuk mendapatkan laba yang tinggi dengan meminimalkan biaya-biaya yang terjadi dalam proses produksi.
Berikut adalah pengertian penjualan:
1. Penjualan adalah usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencana-rencana strategis yang di arahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan pembeli guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba (Marwan A, 1986).
2. Penjualan merupakan sumber hidup perusahaan, karena dari penjualan dapat diperoleh laba serta suatu usaha memikat konsumen yang diusahakan untuk mengetahui daya tarik mereka sehingga dapat mengetahui hasil produk yang dihasilkan.
3. Penjualan barang meliputi barang yang diproduksi perusahaan untuk dijual dan barang yang dibeli untuk dijual kembali seperti barang yang dibeli pengecer atau lainnya.

Jenis-jenis penjualan:
1. Penjualan langsung, yaitu penjualan yang dilakukan dengan mengambil barang dari pemasok dan langsung dikirim kepada konsumen.
2. Penjualan stok gudang, penjualan barang dari stok yang telah tersedia di gudang.
3. Penjualan kombinasi, yaitu penjualan dengan mengambil barang dari supplier dan sebagian dari stok yang telah tersedia di gudang.

Secara umum, penjualan terdiri dari penjualan tunai dan penjualan kredit. Penjualan tunai terjadi apabila penyerahan barang atau jasa diikuti dengan pembayaran dari pembelian sedangkan penjualan kredit ada tenggang waktu antara saat penyerahan barang atau jasa dalam penerimaan pembeliaan. Penjualan tunai adalah apabila pembeli sudah memilih barang yang akan dibeli, pembeli diharuskan membayar ke bagian kasir.(Narko, 2008:71)
Keuntungan dari penjualan tunai adalah hasil dari penjualan tersebut langsung terealisir dalam bentuk kas yang dibutuhkan perusahaan untuk mempertahankan likuiditasnya. Sedangkan dalam rangka memperbesar volume penjualan, umumnya perusahaan menjual produknya secara kredit. Penjualan kredit tidak segera menghasilkan pendapatan kas, tapi kemudian menimbulkan piutang. Kerugian dari penjualan kredit adalah biaya administrasi piutang dan kerugian akibat piutang tak tertagih.

Dalam sistem penjualan tunai dibagi menjadi beberapa prosedur, yaitu prosedur order penjualan, penerimaan kas, penyerahan barang dan pencatatan kas. Dokumen yang terkait dalam penjualan tunai adalah faktur penjualan tunai, pita registrasi kas, credit card sales slip, bill of lading, faktur penjualan COD, bukti setor bank, dan rekapitulasi harga pokok penjualan. (Mulyadi, 2001:463)

Volume penjualan merupakan hasil akhir yang dicapai oleh perusahaan dari hasil penjualan produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Apabila volume penjualan meningkat dan biaya distribusi menurun maka tingkat perolehan laba perusahaan meningkat. Tetapi sebaliknya jika volume penjualan menurun sedangkan biaya distribusi meningkat, maka pencapaian laba di perusahaan akan menurun.

Menurut Kotler (2000) volume penjualan adalah barang yang terjual dalam bentuk uang untuk jangka waktu tertentu dan di dalamnya mempunyai strategi pelayanan yang baik. Berikut adalah beberapa usaha untuk meningkatkan volume penjualan:
1. Promosi mengenai produk yang akan di pasarkan sehingga menarik perhatian konsumen
2. Mengadakan analisa pasar
3. Menentukan calon konsumen yang potensial
4. Mengadakan potongan harga

Tujuan utama penjualan adalah mendatangkan keuntungan atau laba dari produk-produk atau jasa yang dihasilkan produsennya dengan pengelolaan yang baik dan juga mengharapkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Akan tetapi hal ini perlu peningkatan kinerja dari pihak distributor dalam menjamin mutu dan kualitas barang ataupun jasa yang akan di jual. Aktivitas penjualan sangat mempengaruhi peningkatkan efektifitas penjualan.
Berikut adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas penjualan:
1. Kondisi dan kemampuan penjual, terdiri dari pemahaman atas beberapa masalah penting yang berkaitan dengan produk yang dijual, jumlah dan sifat dari tenaga penjual.
2. Kondisi pasar, pasar mempengaruhi kegiatan dalam transaksi penjualan baik sebagai kelompok pembeli atau penjual. Kondisi pasar dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: jenis pasar, kelompok pembeli, daya beli, frekuensi pembelian serta keinginan dan kebutuhannya.
3. Modal, modal atau dana sangat diperlukan dalam rangka untuk mengangkut barang dagangan atau untuk memperbesar usahanya. Modal perusahan di sini adalah modal kerja perusahaan yang digunakan untuk mencapai target penjualan yang dianggarkan. Misalnya dalam menganggarkan stok produk dan dalam melaksanakan kegiatan penjualan memerlukan usaha seperti alat transportasi, tempat untuk menjual, usaha promosi dan sebagainya.
4. Kondisi organisasi perusahaan, pada perusahaan berskala besar biasanya maslah penjualan ditangani oleh bagian tersendiri yaitu bagian penjualan yang ditangani oleh orang yang ahli dibidang penjualan.
5. Faktor-faktor lain, seperti periklanan, peragaan dan pembagian hadiah sering mempengaruhi penjualan karena diharapkan dengan adanya faktor-faktor tersebut pembeli akan membeli barang yang sama.

Aktivitas penjualan dengan efektivitas penjualan saling berkaitan dan berpengaruh. Namun, faktor paling utama yang mempengaruhi aktivitas dan efektivitas penjualan adalah pengendalian internal perusahaan itu sendiri. Jika pengendalian internal pada sistem penjualannya kurang baik maka akan berpengaruh terhadap efektivitas penjualan tersebut. Target yang telah ditetapkan oleh perusahaan tidak akan tercapai jika pengendalian internalnya tidak berjalan dengan baik.

Mengingat penjualan adalah elemen terpenting perusahaan sebagai tolak ukur keberhasilan perusahaan, maka penjualan harus sesuai atau melebihi target penjualan. Sehingga perusahaan membutuhkan pengendalian internal yang memadai agar keberhasilan perusahaan dapat selalu tercapai sesuai target.

 

Sumber:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun