Mohon tunggu...
Muhammad Saleh
Muhammad Saleh Mohon Tunggu... Dosen - mengajar penting tetapi lebih penting belajar

konten yang bermanfaat di tengah orang banyak

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sahabat Tak Terpisahkan: Kisah Inspiratif dari Parepare

26 Maret 2024   08:59 Diperbarui: 26 Maret 2024   09:10 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash


Di kota kecil Parepare, matahari terbit menyoroti jalanan yang sibuk dengan aktivitas pagi. Di tengah keramaian itu, dua anak, Husein dan Asraf, menikmati bermain di halaman rumah sederhana Husein. Husein, seorang anak tukang becak yang cerdas dan rajin, memukul bola kasti dengan penuh semangat, sedangkan Asraf, anak pengusaha kaya, dengan lincahnya menghindari serangan bola itu.
"Haha, kau hampir mendapatku, Husein!" seru Asraf sambil tertawa.
Husein, sambil tertawa, menjawab, "Ayo, coba tangkap ini!" Dia melemparkan bola ke udara, menciptakan momen kegembiraan yang mengisi pagi itu.
Meskipun berbeda dalam hal status sosial, Husein dan Asraf adalah sahabat yang tak terpisahkan sejak kecil. Mereka saling mendukung dan memotivasi satu sama lain, menemukan kekuatan dalam persahabatan mereka.
Suatu hari, saat mereka berada di sekolah, kehidupan mereka diuji ketika salah satu teman sekelas mereka mengejek Husein karena latar belakangnya yang sederhana. Husein merasa malu dan ingin menghindar dari situasi tersebut, tetapi Asraf merasa marah dan bersikeras membela sahabatnya.
"Sialan! Jangan pernah menghina temanku lagi!" teriak Asraf dengan tegas.
Meskipun diselimuti oleh prasangka dan rintangan, Husein dan Asraf memperkuat hubungan mereka. Mereka menemukan kekuatan dalam persahabatan mereka, menghadapi dunia dengan keyakinan bahwa bersama-sama mereka tak terkalahkan.
Pada hari itu, ketika bel berbunyi menandakan akhir pelajaran, mereka menuju ke ruang kelas. Di sana, mereka disambut oleh Ibu Rina, guru kelas mereka yang bijaksana. Ibu Rina melihat kekhawatiran di wajah mereka dan memutuskan untuk bertindak.
"Husein, Asraf, bisakah kalian berbicara sebentar setelah pelajaran selesai?" pinta Ibu Rina dengan lembut.
Setelah semua siswa keluar dari kelas, Ibu Rina duduk di depan mereka dengan penuh perhatian. Dia mendengarkan cerita mereka dengan teliti dan memberikan kata-kata semangat.
"Kalian berdua adalah anak-anak yang istimewa, dan persahabatan kalian adalah sesuatu yang berharga. Jangan biarkan kata-kata orang lain mengganggu hubungan kalian. Bersama, kalian bisa mengatasi segala rintangan," kata Ibu Rina sambil tersenyum.
Kedua anak itu merasa terinspirasi oleh kata-kata Ibu Rina. Mereka saling memandang dengan tekad baru di mata mereka. Mereka tahu bahwa mereka bisa mengatasi semua hal bersama-sama, selama mereka saling mendukung.
Saat mereka tumbuh dewasa, Husein dan Asraf mendapat dukungan besar dari orangtua mereka. Amir dan Aminah, orangtua Husein, selalu memberinya dorongan untuk meraih impian-impiannya. Mereka mengajarkan padanya bahwa keberhasilan tidak selalu tentang kemewahan materi, tetapi tentang kerja keras dan tekad yang kuat.
Sementara itu, Adiansyah dan Riyanti, orangtua Asraf, selalu menginspirasi putra mereka untuk menjadi pribadi yang baik dan rendah hati. Mereka mengajarkan padanya bahwa kekayaan sejati adalah kebaikan hati yang dimiliki dan dibagikan kepada orang lain.
Dengan dorongan dan motivasi dari orangtua mereka, Husein dan Asraf tumbuh menjadi individu yang tangguh dan peduli. Mereka belajar bahwa persahabatan sejati dan nilai-nilai hidup yang baik adalah harta yang paling berharga dalam hidup.
Ketika mereka menghadapi ujian sekolah, Husein dan Asraf saling mendukung dan belajar bersama. Mereka mengatasi setiap tantangan dengan keberanian dan tekad yang sama, memperjuangkan hasil terbaik untuk diri mereka sendiri dan untuk satu sama lain.
Dan pada hari kelulusan, di tengah sorak-sorai dan tepuk tangan, Husein dan Asraf melangkah bersama-sama, membuktikan bahwa persahabatan sejati dapat melintasi batas kelas sosial. Meskipun jalan hidup mereka mungkin berbeda, mereka tahu bahwa persahabatan mereka akan selalu menjadi pijakan yang kokoh dalam mengarungi samudra kehidupan yang penuh liku-liku.
Dan dengan senyum bahagia di wajah mereka, Husein dan Asraf memasuki babak baru dalam perjalanan hidup mereka, menatap masa depan dengan keyakinan yang tak tergoyahkan.

PESAN MORAL:
Dengan demikian, kisah Husein dan Asraf mengajarkan:
1. Persahabatan sejati melampaui perbedaan sosial, memberikan kekuatan dan dukungan dalam hidup.
2. Kehidupan yang berharga adalah hasil dari kerja keras, tekad, dan keyakinan pada diri sendiri.
3. Dukungan dan motivasi dari orangtua adalah landasan penting untuk tumbuh dan berkembang.
4. Kekayaan sejati terletak pada kebaikan hati dan kemurahan, bukan pada harta materi.
5. Kesetiaan dan kebersamaan dalam mengatasi rintangan membawa kebahagiaan dan kesuksesan sejati.

*#SalamSehat&SelaluSelalu*
*#SelamatMenjalankanIbadahPuasa*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun