Mohon tunggu...
Salina Corbafo
Salina Corbafo Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Rangkuman Ideology, the environment and one worldview

22 Mei 2016   21:34 Diperbarui: 22 Mei 2016   21:49 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembahasan yang menguraikan tentang laporan Noranda dalam pengembangan pembangunan berbasis lingkungan dan berkelanjutan, dimulai laporan tentang lingkungan dari tahun 1990, 1992 dan 1994 dan laporan pembangunan berkelanjutan tahun 2000, 2002 dan 2004. Analisis wacana ada tiga dimensi yakni tanggung jawab moral, objektivitas empiris dan penilaian estetika. Analisis kemudian dikaitkan dengan perspektif filsafat lingkungan per Gray et al. (1996) dan temuan Noranda berubah secara signifikan, laporan mencerminkan adanya lingkungan filosofi yang tetap relatif konstan dengan perspektif kontrak sosial yang dominan.

Ideologi tentang lingkungan dan pandangan dunia

 Diera persuasi dan pengalaman belajar bersama telah membentuk sikap apresiasi dunia terhadap lingkungan menjadi sama, ‘’ kita semua berada dalam perahu yang sama (Fischer & Hajer, 1999, hal. 1)
 Nilai alam dan ekologi sekarang menjadi perhatian non-kontroversial (Eder, 1996) dan akibatnya, prespektif atas lingkungan hidup telah menjadi ideologi dominan dan ditemukan di berbagai lapisan masyarakat.

Analisis wacana yang digunakan untuk mengekspolaratif bagaimana laporan satu perusahaan berkontribusi terhadap pemahaman wacana yang pro lingkungan hidup dari waktu ke waktu. Ini sebagai pertimbangan untuk melihat kemungkinan adanya perubahan pandangan dunia dan bagaimana Noranda membangun hubungan dengan Alam dan masyarakat, serta berbagai teori filsafat berhubungan dengan lingkungan dalam laporan tersebut.  Eder (1996) berpendapat bahwa dominasi wacana environmentalisme telah dicapai melalui pluralisme moral yang dipandu oleh pragmatik bukan etika. Temuan laporan ini mendukung ungkapan Eder.

Perusahaan Noranda mengunakan konsep pembangunan berkelanjutan (Sama halnya berkaitan dengan konsep lingkungan) yang mengalami perubahan dari tahun ke tahun. Hal ini berhubungan dengan berbagai artikel para penulis, pembangunan berkelanjutan dan lingkungan adalah wacana diskusi yang dominan karena memiliki pluralitas makna. Sikap retoris yang menegaskan bahwa wacana lingkungan sebagai pusat untuk masyarakat (Eder, 1996, hal. 183).

Varying interests have vied for power within this discourse and will continue to do so well into the future. The environment is a field of political struggle and the jockeying in the marketplace for a green image has meant that individual change is required to keep pace with the marketplace change. We have demonstrated that this change takes place in the disclosure arena and we would like to think that it also takes place in the behavioural arena. In other words, notonly is our talk changing but so too is our actions. Berbagai kepentingan memiliki kekuasaan terhadap sebuah pandangan dengan melalui perdebatan wacana dan akan terus menerus dilakukan kedepan. Isu Lingkungan sebagai salah satu perjuangan politik dan perebutan isu dalam pencitraan pasar hijau yang mengartikan perubahan individu diperlukan untuk mengimbangi perubahan pasar. Perubahan tidak hanya pada pola piker atau wacana namun juga dalam perilaku. Perubahan tidak hanya pada wacana tetapi juga dalam setiap tindakan.

Kemudian bagaimana perubahan pembicaraan dan perubahan tindakan mengubah filosofi yang relatif konstan? Ini mungkin yang paling mudah untuk melihat kebijaksanaan kapitalis. Tindakan yang bijak adalah mereka dengan memiliki pandangan jangka panjang menyadari bahwa kesejahteraan ekonomi dan stabilitas  hanya dapat dicapai dengan adanya sebuah tanggung jawab sosial. Ini mungkin berarti bahwa tanggung jawab tertentu pada tahun 1990 terdiri dari "X", sedangkan pada tahun 2004 dan tanggung jawab mereka terdiri dari "X plus". Singkatnya, satu tetap merupakan tindakan yang bijaksana tapi seiring waktu, sebagai definisi dari sebuah perubahan maka tanggung jawab sosial masih menjadi sebuah perjuangan politik, karena definisi dari apa yang bijaksana harus melakukan perubahan dalam perilaku.

Hal ini cukup mudah mendapatkan beberapa prospek untuk perubahan ketika kita berpikir tentang gerakan perjuangan menuju pembangunan berkelanjutan dan kekuatan kepentingan yang menjadi bagian dalam politik alam. Konsep pembangunan berkelanjutan sebagian bisa didapatkan karena telah diencerkan dan bermutasi oleh berbagai kepentingan. Tregidga & Milne mencatat bahwa untuk beberapa wacana pembangunan berkelanjutan diartikan "bisnis seperti biasa". Namun, tindakan bisa berhubungan dengan berbagai pemain dalam membahas konsep dan memiliki potensi untuk perubahan positif. Misalnya, tindakan memberikan laporan tentang lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan memiliki potensi untuk mengubah perilaku.

Proses pelaporan dan memberikan kontribusi untuk wacana yang lebih luas harus melayani untuk mengubah strategi manajemen dan sistem informasi memberikan perubahan dalam filosofi dan praktik (Dierkes & Antal, 1985) manajemen. Berusaha bergerak untuk mendiskusikan pembangunan yang berkelanjutan membutuhkan sistem demokrais yang kuat dan partisipatif, masyarakat yang refleksif. Selain itu kita juga berhadapan dengan karakteristik dan sifat kapitalisme yang bias terhadap wacana keberlanjutan namun jika kita tidak terus mencoba maka itu akan terus tidak terpikirkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun