Sukatani, 21 Agustus 2023
Masalah stunting atau terhambatnya pertumbuhan pada anak masih menjadi perhatian serius di berbagai wilayah di Indonesia. Stunting terjadi ketika seorang anak memiliki pertumbuhan tinggi badan yang lebih lambat dari rata-rata usianya akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan, yaitu masa sejak kehamilan sampai usia dua tahun.
Dampak stunting sangat merugikan, tidak hanya dalam aspek kesehatan fisik, tetapi juga pada perkembangan kognitif dan sosial anak. Menanggapi isu tersebut, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) bekerja sama dengan Badan Koordinasi Keluarga Berencara Nasional (BKKBN) mengadakan kegiatan sosialisasi “DASHAT” (Dapur Sehat Atasi Stunting) di Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi.
Sosialisasi DASHAT merupakan inisiatif yang luar biasa dari para mahasiswa KKN UPI Bandung. Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya gizi seimbang sebagai bentuk upaya pencegahan stunting. Rangkaian kegiatan DASHAT ini terdiri dari penyampaian materi tentang “Menu Olahan Makanan Bergizi bagi Keluarga Beresiko Stunting” oleh Ibu Nia Lestari, M.Pd., dilanjut dengan demonstrasi dan praktik masak oleh peserta kegiatan sosialisasi.
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Bapak Drs. H. Agus Dahlan, MM. selaku Kepala Kecamatan Sukatani beserta jajarannya, Bapak/Ibu kepala UPTD Puskesmas Banjarsari dan Sukatani, dan ibu-ibu kader posyandu dari 3 desa di Kecamatan Sukatani, yaitu Desa Sukaasih, Desa Sukadarma dan Desa Sukahurip.
Gizi yang baik adalah kunci dalam pertumbuhan dan perkembangan yang optimal pada anak-anak. Makanan yang mengandung zat gizi seperti protein, vitamin, mineral, dan nutrisi penting lainnya harus tersedia dalam pola makan anak sehari-hari. Mahasiswa KKN UPI Bandung berupaya untuk mengubah perilaku masyarakat dalam memilih jenis makanan dan memberikan pemahaman tentang olahan makanan bergizi serta dampak positif dari gizi yang cukup.
Selain memberikan edukasi mengenai gizi seimbang, sosialisasi DASHAT juga menekankan pentingnya gaya hidup sehat bagi keluarga. Kegiatan olahraga, seperti bermain di luar ruangan, senam, dan kegiatan fisik lainnya, turut dipromosikan agar pertumbuhan tulang dan otot anak dapat optimal. Selain itu, kebiasaan hidup bersih juga harus diperhatikan, seperti sanitasi yang baik, kebersihan lingkungan sekitar tempat tinggal, juga memperhatikan kehigienisan makanan yang di konsumsi. Pembiasaan gaya hidup sehat dan bersih ini menjadi langkah preventif yang kuat dalam pencegahan stunting.
Salah satu kegiatan menarik dari program DASHAT ini adalah diadakannya demonstrasi memasak yang dipandu langsung oleh pemateri dan dilanjut dengan praktik memasak oleh para peserta. Terdapat dua menu pilihan yang didemonstrasikan, yaitu arancini (nasi kepal goreng) dan sosis solo ikan tongkol. Menu tersebut dipilih karena bahan yang digunakan dapat ditemukan dengan mudah dan terjangkau. Arancini dan sosis solo ikan tongkol yang dibuat pada kegiatan ini mengandung zat gizi yang lengkap sehingga dapat menjadi alternatif menu makanan bergizi bagi keluarga.
Kegiatan sosialisasi DASHAT (Dapur Sehat Atasi Stunting) yang digelar oleh mahasiswa KKN UPI Bandung di Kecamatan Sukatani merupakan contoh nyata kolaborasi dalam upaya pencegahan stunting. Melalui pendekatan edukatif, perubahan perilaku, dan praktik langsung, mahasiswa KKN UPI Bandung berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dan gaya hidup sehat. Langkah-langkah preventif seperti ini sangatlah krusial dalam memberikan anak-anak generasi mendatang peluang terbaik untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.