Mohon tunggu...
Mohamad Zein Saleh
Mohamad Zein Saleh Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, Praktisi Manajemen dan Konsultan

Berpengalaman lebih dari 25 tahun di perusahaan dengan berbagai posisi , senang berbagi ilmu dan pengalaman . Masih belajar untuk mensyukuri apa yang sudah didapat . Saat ini berprofesi sebagai Dosen di perguruan tinggi swasta dekat rumah dan masih menjalankan profesi Konsultan Hukum biar ilmu yang didapat bermanfaat untuk sesama

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menepati Janji

13 Februari 2023   15:08 Diperbarui: 13 Februari 2023   15:14 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kalau memang kondisi dimana ia tidak bisa menepati janji menemui client itu benar adanya, tidak masalah sepanjang diberitahukan terlebih dahulu kepada yang bersangkutan. Pergunakan secara maksimal kerja sekretaris di kantor untuk membatalkan janji. Jangan pernah---jika tidak karena terpaksa---membatalkan janji ketika orang yang kita janjikan sudah datang di kantor kita. 

Pernahkah anda bayangkan betapa orang tersebut merasa kecewa dengan keputusan yang telah kita buat? Pernahkan anda bayangkan betapa jalan menuju kantor anda itu begitu macet sehingga sudah berapa jam yang bersangklutan berjuang untuk sampai ke tempat anda?  

Pernahkah anda bayangkan mungkin saja orang tersebut sudah membatalkan janjinya dengan pihak lain untuk bisa bertemu dengan anda? Pernahkah anda bayangkan , bagaimana jika orang tersebut adalah anda sendiri? Kecewakah anda jika diperlakukan seperti itu? Pertanyaan-pertanyaan diatas tadi seandainya anda menjawab dengan jujur tentu sangat mengecewakan anda.

Seringkali kita mempunyai persepsi yang salah dengan mengatakan ,"Ahh ....diakan hanya seorang vendor, dia yang butuh kita koq, tidak ada diapun saya bisa dapat yang lainnya". Atau , "Aah.... dia khan hanya seorang salesman yang memang sudah tugasnya untuk menemui client" . 

Anggapan atau persepsi seperti ini salah besar!, karena siapapun dia, apapun kepentingan dia , jika anda sudah membuat janji maka anda harus tepati. Jika anda tidak ingin bertemu dengannya maka anda harus menolak dari awal bahwa anda tidak ingin bertemu dengannya. Atau  ketika tiba waktu yang dijanjikan anda harus membatalkannya, batalkanlah dengan memberitahu yang bersangkutan dalam waktu yang pantas. 

Apa yang dimaksud dengan waktu yang pantas?, jawabannya bisa satu hari sebelumnya atau beberapa jam sebelumnya sehingga orang tersebut tahu bahwa kita membatalkan janji untuk bertemu dengannya. Sehingga yang bersangkutan tidak sia-sia datang ke tempat anda dengan menghabiskan biaya dan waktu serta tenaga. Kondisi apapun bisa datang dengan tiba-tiba tanpa kita duga sebelumnya. Hanya saja alangkah baiknya jika pembatalan janji itu anda beritahu sebelumnya.

Berikut ini adalah tips untuk anda jika ingin membuat janji:

Buatlah janji yang realistis

 Janganlah anda membuat janji yang anda sendiri tidak yakin dapat memenuhinya. Lebih baik  tidak membuat janji-janji manis dimuka daripada bawahan kita menganggap kita hanya bisa ngomong saja tanpa bisa membuktikan omongan tersebut. Masih banyak cara yang bisa dilakukan untuk memotivasi bawahan agar dapat bekerja dengan baik. Misalnya dengan mengajaknya berbicara, bertukar pikiran tentang pekerjaan. Memperhatikan kebutuhan bawahan dan lain sebagainya.

Jangan pernah menjanjikan sesuatu sebelum anda mengkonsultasikannya dengan atasan anda

 Ini biasanya dilakukan oleh orang-orang lapis kedua dalam perusahaan atau setingkat manajer. Seringkali ide datang dari anda, namun belum anda bicarakan untuk meminta persetujuan Pimpinan tapi anda sudah menjanjikannya ke bawahan .  Sehingga jika Pimpinan tidak menyetujui ide atau usulan anda , anda tidak ditagih janji oleh bawahan anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun