Mohon tunggu...
Mohamad Zein Saleh
Mohamad Zein Saleh Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, Praktisi Manajemen dan Konsultan

Berpengalaman lebih dari 25 tahun di perusahaan dengan berbagai posisi , senang berbagi ilmu dan pengalaman . Masih belajar untuk mensyukuri apa yang sudah didapat . Saat ini berprofesi sebagai Dosen di perguruan tinggi swasta dekat rumah dan masih menjalankan profesi Konsultan Hukum biar ilmu yang didapat bermanfaat untuk sesama

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Membangun Motivasi Diri

7 Februari 2023   15:00 Diperbarui: 7 Februari 2023   14:59 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Jika kita bertanya pada orang-orang disekitar kita, Apa motivasi anda dalam bekerja ? Saya yakin pasti jawabannya beraneka ragam. Ada yang menjawab motivasi dirinya dalam bekerja adalah untuk mencari uang. Ada yang mengatakan motivasinya adalah untuk menggapai karir yang tinggi di perusahaan tempatnya bekerja . Bahkan ada juga yang menjawab motivasinya adalah untuk keduanya yaitu uang yang banyak  dan karir yang cemerlang. Jawaban diatas tadi semuanya benar. Adalah hak setiap orang untuk punya motivasi sama halnya hak semua orang juga untuk tidak mempunyai motivasi. Lalu sebenarnya mana yang lebih dibutuhkan oleh kita dalam bekerja di satu organisasi  yang namanya perusahan? Motivasi karena uang atau karir.

Untuk menjawab itu semua mari kita bertanya secara jujur kepada diri kita masing-masing. Pertanyaannya adalah sebagai berikut:

Apakah kita mempunyai rencana atau keinginan untuk punya mobil, rumah, tanah, investasi dan lain sebagainya?

Apakah kita menginginkan jabatan yang tinggi di perusahan tempat kita bekerja?

Apakah anda punya rencana atau keinginan untuk memiliki perusahaan atau usaha sendiri?

Apakah anda mempunyai keinginan untuk melanjutkan sekolah lagi?

Apakah anda menginginkan anak-anak anda bersekolah di sekolah yang terbaik?

Apakah anda mempunyai keinginan untuk menyekolahkan anak-anak anda sehingga pendidikannya  lebih baik dari  anda sekarang?

Apakah anda mempunyai keinginan untuk berlibur di suatu tempat  yang kata orang-orang adalah surga dunia?

Apakah anda mempunyai keinginan untuk menikmati hidup di hari tua dengan tenang?

Apabila jawaban diatas adalah Ya, atau sebagian besar adalah Ya, maka dari situlah anda bisa mulai memotivasi diri anda untuk dapat menggapai segala impian itu. Tanpa sebuah impian niscaya tidak akan pernah ada motivasi untuk menggapainya. Anda masih ingat bagaimana seorang Wright bersaudara mempunyai impian untuk dapat terbang seperti seekor burung? .

Barangkali tanpa adanya impian seorang Wright, kita tidak akan pernah dapat  pergi jauh menyeberangi samudera dengan menggunakan pesawat udara. Hak semua orang untuk bermimpi termasuk diri anda. Selama bermimpi itu tidak dilarang, maka bermimpilah. Karena  dari mimpi itulah  salah satunya motivasi diri dapat kita bangun.

Ada banyak cara untuk memotivasi diri agar kita memperoleh hasil yang optimal. Salah satu cara untuk kita dapat memotivasi diri adalah dengan cara melihat keberhasilan orang lain. Paling tidak ini adalah cara yang paling sederhana dari kita untuk dapat mulai memotivasi diri. Saya yakin dan percaya diantara kita pasti ada tokoh atau orang yang kita anggap "lebih" sehingga layak untuk kita jadikan acuan untuk memotivasi diri. Orang-orang itu bisa dari lingkungan tempat kerja kita seperti Pimpinan kita misalnya, mantan Pimpinan kita atau bahkan mungkin senior kita. Orang- di lingkungan keluarga kita seperti orang tua kita sendiri, kakak kita, saudara kita atau bahkan mungkin anak-anak kita atau siapapun yang menurut kita pantas untuk kita jadikan sebagai sumber motivasi.

Ketika sudah kita dapat maka kembangkan pikiran kita untuk dapat menerimanya sebagai sebuah hasrat atau dorongan untuk bisa seperti dia, bagaimana caranya ?. Bisa melalui pengamatan yang berulang-ulang atas apa yang pernah dilakukannya . Bisa juga mengamati jalan hidupnya sehingga bisa seperti sekarang. Dari pengamatan itu anda dapat memahami jalan pikirannya sehingga akan lebih mudah bagi anda untuk bisa memahami langkah yang ditempuhnya. Namun harus anda ingat bahwa yang namanya manusia itu pasti ada sisi kelemahannya. Tidak ada satu manusia pun dimuka bumi ini yang tidak pernah berbuat salah. Dalam menganalisa tokoh yang anda jadikan motivasi diri ini, hal yang menyangkut kekurangan tokoh  ini harus menjadi petimbangan. Jangan sampai ternyata tokoh tersebut ternyata tidak seperti yang anda bayangkan atau sisi kekurangannya ternyata lebih banyak dari kelebihannya dimata anda.   

Biasanya motivasi ini turun  ketika kondisi pekerjaan mengalami tekanan atau kondisi keuangan kita sedang tidak baik. Maka dari itu ada baiknya sebelum tekanan kerja itu datang persiapkanlah segala sesuatunya dengan baik, misalnya dengan mencatat segala sesuatu yang bisa dan mungkin bisa anda lakukan jika kondisi normal. Belajar dari pengalaman orang lain dapat  juga menjadi sumber motivasi kita. Banyak cara yang bisa anda terapkan untuk motivasi diri ini  Motivasi ini harus terus menerus dijaga dan dipelihara. Sama seperti tumbuhan, jika tidak kita sirami maka lambat laun daunnya akan menguning dan kemudian runtuh ke bumi. Begitupun dengan motivasi. Jika kita hanya sekedar berucap tanpa ada upaya terus menerus mempertahankannya bukan tidak mungkin motivasi inipun akan runtuh. Runtuhnya motivasi ini bisa karena fator internal dari diri kita dan bisa juga dipengaruhi oleh lingkungan eksternal diri kira seperti misalnya lingkungan tempat kita bekerja Faktor internal yang mempengaruhi turunnya motivasi diri antara lain:

Cepat berpuas diri atas apa yang sudah kita capai sekarang 

 

Cepat puas adalah tanda-tanda yang paling mudah terlihat ketika motivasi mulai turun. Ketika segala sesuatu belum tercapai maka otak kita akan terus berpikir untuk dapat mencapainya. Namun setelah semuanya terpenuhi maka daya kerja otak pun secara sadar mulai kita kurangi, karena kita berangggapan toh sekarang yang kita inginkan sudah tercapai.

Semua pekerjaan kita anggap sebagai sesuatu hal yang rutin.     sehingga kita hanya berpikir dan bertindak dalam kerangka sesaat saja. Ini terjadi biasanya bagi karyawan yang secara terus menerus dalam waktu yang relatif lama bekerja pada bidang dan lingkungan yang sama.  Akibat kejenuhan yang tinggi ditambah dengan kurangnya fungsi kontrol dari pimpinan serta tidak berjalannya mekanisme Punish & Reward di perusahaan, mengakibatkan karyawan merasa apa yang dilakukannya sama saja dengan yang tidak dilakukannya.

Kalaupun toh ia bekerja optimal dinilai sama saja dengan dia tidak bekerja optimal  di perusahaan. Dalam jangka panjang akhirnya ia beranggapan bekerja hanya sebagai pengisi waktu  antara jam 8 sampai dengan jam 5.

Sedangkan faktor eksternal diri kita yang dapat  membuat motivasi kita menurun adalah:

Lingkungan  kerja yang tidak kondusif.

Intrik yang terjadi dilingkungan kerja, konflik yang berlangsung lama dan berlarurut-larut tanpa ada penyelesaian antara karyawan dengan karyawan lainnya, antara bawahan dengan atasan dan lain sebagainya. Jika ini terjadi kita merasa bahwa pergi bekerja ke kantor sama dengan kita menghadapi situasi yang memanas terus menerus sepanjang hari. Andai saja kita bekerja selama 8 jam sehari, itu artinya sebagian besar waktu hidup kita habiskan di lingkungan kerja. Bisa anda bayangkan betapa tersiksanya kita jika terus-menerus berada dalam situasi dan kondisi seperti ini. Menciptakan konflik di tempat kerja yang dilakukan oleh Pimpinan boleh saja dilakukan sepanjang terukur dan dibuat aturan main yang tegas serta mekanisme yang jelas untuk menyelesaikannya. Namun biasanya di perusahaan yang mekanisme organisasinya   belum berjalan dengan baik. Konflik ini diciptakan oleh Pimpinan akan tetapi Pimpinan sendiri tidak mampu untuk menyelesaikannya. Konflik dibuat terus sementara mekanisme penyelesaiannya tidak jelas dan suka-sukanya Pimpinan menyelesaikannya. Tergantung apakah pikiran Pimpinan sedang tenang atau sedang kacau. Nah yang begini ini yang sulit untuk dipredikasi kearah mana angin akan  berhembus. Akhirnya konflik demi konflik datang silih berganti tanpa ada penyelesaiannya karena memang mekanisme penyelesaian konflik tidak ada di perusahaan tersebut. Apabila kondisi ini berlarut-larut dapat menyebabkan motivasi kita menurun.

 

Atasan yang tidak pernah memberi peluang tumbuhnya ide atau pemikiran bawahan.

Seringkali kita jumpai keluhan bahwa atasan mau menang sendiri. Sepertinya bawahan ditakdirkan untuk selalu menerima saja ide dari Atasan. Ide Pimpinan selalu benar dan kita sebagai bawahan hanya mengiakan saja apa kata Pimpinan. Kalaupun toh bawahan diminta mengeluarkan ide itu hanya sebagai pemanis saja dari keputusan yang sudah disetting olehnya. Kondisi demikian biasanya terjadi pada perusahaan yang menjalankan manajemennya berdasarkan manajemen keluarga , walaupun tidak semua perusahaan keluarga seperti ini.

Jarak antara rumah dengan kantor yang terlalu jauh.

Kondisi ini lumrah  kita temui di perusahaan. Jarak yang terlalu jauh ditambah dengan kemacetan yang terjadi membuat enerji anda sudah habis di perjalanan. Bagaimana menyiasatinya tentu mau tidak mau anda harus jeli melihat situasi jalanan. Bisa juga anda berangkat kerja lebih pagi sehingga jalanan belum terlalu macet

Promosi, mutasi dan degradasi 

Ada kalanya promosi malah membuat karyawan merasa tidak nyaman yang mengakibatkan turunnya motivasi kerja. Promosi yang bagaimana itu? Bukankah promosi artinya anda memperoleh jabatan dan penghasilan yang lebih baik? Promosi yang mengakibatkan turunnya motivasi adalah promosi di sutau jabatan yang bukan merupakan keahliannya. Atau bisa juga promosi yang mengakibatkan seseorang dipindah kerja di luar kota sehingga yang bersangkutan jauh dari keluarganya. Walaupun gaji dan jabatan naik tapi yang bersangkutan merasa jauh dari lingkungan sekitar dan keluarganya. Perusahaan yang sudah menjalankan mekanisme promosi, degradasi dan mutasi dengan baik biasanya akan melihat latar belakang pendidikan, pengalaman dan  keluarga yang berangkutan sebelum memutuskan  promosi.

Selanjutnya segeralah bertindak jangan menunggu hari esok, karena hari esok belum tentu lebih baik dari hari ini. Jangan sampai menunda-nunda waktu untuk dapat  menjadi lebih baik.

Dosen -- Universitas Pembangunan Jaya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun