Mohon tunggu...
Mohamad Zein Saleh
Mohamad Zein Saleh Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, Praktisi Manajemen dan Konsultan

Berpengalaman lebih dari 25 tahun di perusahaan dengan berbagai posisi , senang berbagi ilmu dan pengalaman . Masih belajar untuk mensyukuri apa yang sudah didapat . Saat ini berprofesi sebagai Dosen di perguruan tinggi swasta dekat rumah dan masih menjalankan profesi Konsultan Hukum biar ilmu yang didapat bermanfaat untuk sesama

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Nikmatilah Hidup Anda Walaupun Masih Jadi Orang Gajian

12 Oktober 2022   11:17 Diperbarui: 12 Oktober 2022   11:20 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Hidup bisa kita nikmati sekalipun kita masih menyandang status sebagai karyawan. Tidak ada yang melarang kita untuk menikmati hidup. Siapapun berhak untuk menikmati hidup termasuk anda. Adalah salah besar jika ada yang beranggapan bahwa hidup baru bisa dinikmati ketika kita sudah kaya raya. Jika memang hidup baru bisa dinikmati setelah kita kaya raya, bagaimana jika seandainya sebelum kita kaya raya Tuhan sudah memanggil kita?  Bagaimana seandainya sebelum kita kaya raya, berbagai macam penyakit menggerogoti tubuh kita? Bagaimana seandainya sebelum kita kaya raya, kita hidup bergantung dari obat yang diberikan oleh dokter? Apakah penghasilan yang kita dapat selama hidup hanya untuk membayar dokter saja?  Pertanyaan --pertanyan tersebut harus kita jawab dengan jujur, agar kita dapat menikmati hidup sekarang juga tanpa harus menjadi kaya raya terlebih dahulu.

Lalu bagaimana caranya kita menikmati hidup? Pertanyaan ini banyak sekali jawabannya dan tergantung dari sisi mana anda melihatnya.  Ketahuilah bahwa yang namanya kenikmatan hidup itu sifatnya relatif. Sama seperti kita melihat sebuah arti kepuasan. Bagi sebagian orang penghasilan sebesar sepuluh juta rupiah  setiap bulannya sudah dianggap cukup, tapi bagi sebagian orang lainnya penghasilan sebegitu belumlah ada artinya bagi kehidupannya. 

Nah, dari sini saja sudah jelas bagi kita bahwa manusia sesungguhnya tidak pernah merasa cukup. Semakin tinggi pendapatan seseorang maka semakin tinggi juga kebutuhan hidupnya. Buat kalangan tertentu, mempunyai satu buah rumah, satu buah mobil, sedikit tabungan dan penghasilan tetap setiap bulannya sudah dianggap cukup. Tapi bagi sebagian orang kelas menengah keatas lainnya hanya punya satu rumah saja, satu mobil saja dan sedikit tabungan belumlah puas. Ada keinginan terus-menerus yang mendorong dirinya untuk selalu berusaha, berusaha dan berusaha terus untuk mendapatkan harta lainnya entah itu emas, tanah, deposito, reksa dana , saham dan lain sebagainya. Punya satu ingin dua, punya dua ingin tiga, punya tiga ingin empat begitu seterusnya. Hal demikian itu adalah wajar-wajar saja sepanjang kita mampu untuk meraihnya. Namun apabila kita tidak mampu meraihnya bukankah itu sama artinya dengan kuda yang tertutup matanya tapi terus dilecut untuk berlari karena mencium bau rumput di hidungnya?

Ketika kita sudah menyadari bahwa kepuasan itu relatif adanya, akankah kita terus menerus memburu yang namanya kepuasan sampai tiba saatnya Tuhan memanggil kita? Lalu kapan kita bisa menikmati hidup? Tidak bisakah kita menikmati hidup sekarang ini walaupun status kita masih sebagai orang gajian?

Jawabannya adalah.... Bisa! Kita bisa menikmati hidup saat ini walaupun status kita masih sebagai orang gajian. Banyak cara untuk menikmari hidup. Cara itu terkadang malah tidak membutuhkan biaya yang banyak untuk mendapatkannya, asalkan kita tahu apa yang membuat kita senang dan bahagia bila kita melakukannya tanpa ada paksaan

Untuk mengetahui kesenangan kita, berikut ini ada tips yang mungkin berguna bagi anda yaitu:

- Cari tahu apa kesukaan kita 

 

Kesukaan, kesenangan atau hobi bisa berupa memelihara binatang piaraan, merawat kendaraan, merawat tanaman, membaca, traveling, berkebun, menulis dan lain sebagainya. Kesenangan tadi tidak sepenuhnya mengeluarkan biaya besar untuk menjalankannya. Menulis misalnya, tidak memerlukan biaya yang banyak untuk melakukannya. Yang anda perlukan untuk menulis adalah anda hanya diminta untuk membaca dan jeli melihat fenomena yang terjadi disekeliling anda. Topik tulisan bisa berupa fiksi maupun non fiksi berisi pengamatan sosial kemasyarakatan, tempat-tempat wisata, pengalaman anda , cerita pendek bahkan novel sekalipun.  Hanya saja kita harus tahu trik dan caranya menjalankan kesenangan tadi. Untuk mengetahui bagaimana trik menjalankan kesenangan tadi ada baiknya anda mencari informasi sebanyak-banyaknya bisa melalui membaca, melalui internet, melalui teman dan sebagainya.

- Cobalah menjadi diri sendiri

Jangan pernah selalu menjadi orang lain sehingga kita merasa asing dengan diri kita sendiri.

Lepaskan segala atribut yang menempel di tubuh kita seperti jabatan dan status kita diperusahaan. Dalam menjalankan hobi atau kesenangan ini tidak ada yang namanya atasan dan bawahan.

Semua sama karena kita mempunyai hobi yang sama. Kita dipersatukan oleh hobi yang sama. Jangan pernah ikut-ikutan menyukai kesenangan orang lain apalagi kesenangan Pimpinan kita. Bos hanya ada di kantor sementara dalam menjalankan hobi yang dilakukan diluar kantor tidak ada Bos, yang ada hanya kesenangan. Harap diingat anda bukanlah saudara kembar Bos, sehingga tidak serta merta apa yang menjadi kesenangannya maka anda juga harus mengikutinya.

Bila orang lain gemar memelihara tanaman atau berkebun, tidak pada tempatnya anda latah untuk berkebun padahal rumah anda tidak mempunyai halaman barang sejengkalpun. Bisa saja disiasati dengan melakukan cara menanam  hydrophonik untuk mengatasi ketiadaan tanah di rumah anda. Kalau orang lain gemar memelihara burung atau unggas, tidak serta merta andapun harus menyukai memelihara unggas tadi karena ternyata anda  alergi jika berdekatan dengan unggas.

Cara duplikasi atas apa yang diperbuat oleh orang lain tidak selamanya buruk, hanya saja pada penerapannya anda harus bisa melihat secara realistis. Percayalah menjadi diri sendiri lebih nikmat adanya ketimbang harus mengikuti cara orang lain.Maka dari itu mulailah menjadi diri sendiri, sekarang juga jangan tunggu hari esok.

- Bergabunglah dengan teman atau orang-orang yang mempunyai kesenangan atau hobi yang sama dengan anda

 

Bila kita telah mengetahui kesenangan macam apa yang kita suka, banyak media yang memungkinkan anda untuk bergabung baik sekedar untuk mencari teman maupun bertukar pikiran dan pengalaman akan kesenangan yang sama. Kesenangan . Kesenangan merawat dan memelihara mobil atau motor-motor tua banyak klub atau komunitas yang menampung seperti misalnya: PPMKI (Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia), HCI (Holden Club Indonesia), MTC (Mercedes-Benz Tiger Club Indonesia), VCI (VW Club Indonesia), MACI (Motor Antik Club Indonesia) dan lain sebagainya.

Sementara anda yang mempunyai kesenangan membaca anda bisa menyempatkan diri menjadi anggota perpustakaan British Council, Pusat Kebudayaan Jepang atau Perpustakaan Nasional.

 - Kerjakan kesenangan kita itu dengan sepenuh hati

Bila anda merasa senang dengan apa yang anda lakukan maka lakukanlah dengan sepenuh hati. Syukur-syukur dari  hobi atau kesenangan yang anda lakukan dapat menghasilkan uang. Sudah banyak orang yang menjalankan hobinya, ternyata hobi tersebut mendatangkan uang yang berlimpah. Pernahkah anda membayangkan ketika kita mendapatkan barang rongsokan namun dengan sangat telaten anda memperbaikinya, ketika barang tersebut sudah jadi tiba-tiba ditawar orang dengan harga yang tidak anda duga sebelumnya?  Kejadian ini sudah sering kita dengar dari cerita orang-orang yang berhasil menjalankan kesenangannya. Jadikan hobi atau kesenangan anda sebagai cara anda untuk memuaskan batin. Kepuasan bukan hanya milik raga saja tapi batinpun butuh kepuasaan sehingga anda menjadi manusia yang utuh dalam menjalankan kehidupan sehari-hari

Mohamad Zein Saleh - Universitas Pembangunan Jaya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun