Mohon tunggu...
Salihudin
Salihudin Mohon Tunggu... Freelancer - Senang menulis tentang berbagai topik terutama yang berkaitan dengan peristiwa budaya, sosial dan politik.

Senang menulis tentang berbagai topik terutama yang berkaitan dengan peristiwa budaya, sosial dan politik.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

ICMI, Sistem Presidium atau Presidensil?

5 Desember 2010   03:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:01 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

pada saat saya menulis catatan ini, pembukaan muktamar icmi sedang berlangsung di istana bogor. Muktamar akan berlangsung sejak hari ini dan ditutup tanggal 7 desember.
Masih pentingkah icmi?
Setidaknya pertanyaan ini patut diajukan karena beberapa tahun terakhir ini kiprah icmi dalam wacana intlektual menurun. Tidak seperti tahun-tahun awal organisasi ini didirikan. Pada saat itu respon politisi, intelektual maupun pejabat pemerintah sangat posistif. Oleh kalangan cendekiawan islam yg berhimpun didalamnya icmi diposisikan sebagai alat perjuangan umat. Beberapa hal kongkrit yg telah dilakukan misalnya pendirian bank muamalat. Sedangkan politisi menganggap icmi dapat dijadikan sebagai kekuatan untuk mendapat kekuasaan. Sementara pejabat pemerintah saat itu menganggap sebagai alat kooptasi kekuasaan demi suksesnya misi pemerintah.
Bagaimana icmi kini?
Icmi saat ini bekerja dalam pimpinan kolektif/presidium. Makanya ga ada figur ketua yang terlalu menonjol dalam menjalankan organisasi. Bentuk presidium ini dibentuk sebagai respon terhadap berbagai kritik icmi yg terlalu berat ke sisi politiknya.
Tetapi Dalam muktamar kali ini wacana bentuk kepemimpinan presidensil digulirkan lagi. Hal ini karena sistem/ bentuk presidensil dianggap lebih efektif dalam menggerakkan organisasi.
Apakah ini sebuah tanda bahwa icmi kedepan kembali berat pada politik praktis? Wallahu a'lam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun