Mohon tunggu...
Salbia baun
Salbia baun Mohon Tunggu... Mahasiswa - Komputer

Renang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Syirik

27 Desember 2024   14:27 Diperbarui: 27 Desember 2024   15:24 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

D. Pendapat para ulama terhadap syirik
     Pendapat para ulama tentang An-nisa ayat 22 Al-Baqarah ayat 48 Luqman ayat 13 Az-zumar ayat 65
Berikut adalah pendapat ulama tentang ayat-ayat yang Anda sebutkan:
1. An Nisa Ayat 22
“Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita yang telah dinikahi oleh ayahmu, kecuali pada masa yang telah lampau. Sesungguhnya itu suatu perbuatan yang keji, dibenci Allah, dan jalan yang buruk.”

Pendapat ulama:

* Larangan Pernikahan Mahram : Ulama sepakat bahwa ayat ini melarang seseorang menikahi wanita yang pernah dinikahi oleh ayahnya (ibu tiri), baik masih dalam ikatan pernikahan maupun setelah cerai atau meninggal.
* Konteks Jahiliyah : Dalam masyarakat Arab jahiliyah, menikah dengan istri ayah dianggap biasa. Ayat ini turun untuk menghapus tradisi tersebut karena bertentangan dengan fitrah manusia dan akhlak mulia.
* Hikmah Larangan : Larangan ini menjaga kehormatan keluarga, menghindari kerusakan moral, dan memperkuat hubungan keluarga.

2. Al Baqarah Ayat 48
“Dan peliharalah dirimu dari (azab) hari yang (pada waktu itu) seseorang tidak dapat membela orang lain sedikit pun, dan tidak menerima syafaat dan tebusan darinya, dan tidaklah mereka akan ditolong.”

Pendapat ulama:

* Hari Kiamat : Ayat ini menegaskan keadilan Allah pada hari berhenti, di mana setiap individu akan mempertanggungjawabkan amalnya sendiri.
* Syafaat yang Diterima : Ulama seperti Ibnu Katsir menjelaskan bahwa syafaat hanya berlaku bagi orang-orang yang oleh Allah (seperti para nabi atau orang saleh) dan bukan untuk pelaku dosa besar tanpa izin Allah.
* Keadilan Ilahi : Ayat ini menunjukkan keadilan murni di hari berhenti, di mana harta, kedudukan, atau bantuan orang lain tidak berguna kecuali atas izin Allah.

3. Luqman Ayat 13
“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika ia memberi pelajaran kepadanya: 'Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah. Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.'”

Pendapat ulama:

* Pentingnya Tauhid : Ulama sepakat bahwa ayat ini adalah nasehat mendasar tentang pentingnya tauhid dan bahaya syirik, yang merupakan dosa terbesar.
* Syirik sebagai Kezaliman : Menurut Ibnu Katsir, syirik disebut sebagai kezaliman besar karena menggeser hak Allah sebagai satu-satunya yang berhak disembah.
* Pendidikan Akidah : Ayat ini juga menunjukkan pentingnya mendidik anak-anak sejak dini untuk memahami tauhid dan menjauhi syirik.

4. Az Zumar Ayat 65
“Dan sungguh, telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) sebelummu: 'Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan terhapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang rugi.'”
NJ j
Pendapat ulama:

* Peringatan terhadap Nabi : Ayat ini menjadi peringatan keras bahkan kepada Nabi Muhammad bahwa syirik adalah dosa yang dapat membatalkan semua amal.
* Pembatal Amal : Ulama seperti Al-Qurtubi menegaskan bahwa amal kebaikan menjadi sia-sia jika seseorang melakukan syirik.
* Kesempurnaan Tauhid : Ayat ini menekankan bahwa tauhid harus dijaga dalam segala aspek kehidupan, dan syirik dalam bentuk apa pun akan membawa kerugian besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun