Semakin hari seringkali kita atau penulis pribadi melihat pengusiran terhadap anak-anak yang bermain di masjid. Mata-mata tajam dan muka penuh amarah serta kata-kata yang kasar dari para pengurus masjid pun tertuju kepada anak-anak.
Yah, begitulah anak-anak. Meskipuan ini sebenarnya merupakan pemandangan yang biasa di Indonesia. Namun saya menjadi bertanya-tanya dan memikirkan sebuah perkataan dari Sang Penakluk Konstantinopel yaitu Muhammad Al-Fatih pernah berkata: "Jika kalian tidak lagi mendengar riang tawa dan gelak bahagia anak-anak di masjid-masjid. Waspadalah! Saat itu kalian dalam bahaya."
Apa bahaya yang di maksud dari Sang Penakluk Konstantinopel itu?
Ternyata setelah penulis melakukan sebuah pencarian dapatlah Saya simpulkan mungkin itulah yang menjadi salah satu penyebab anak-anak muda bangsa kita tidak lagi memiliki kecenderungan terhadap masjid. Hatinya tidak lagi tertaut kepada masjid. Karna ketika mereka kecil sering dimarahi bahkan diusir dari masjid.
Maka wajar kalau semakin hari masjid semakin sepi dari anak-anak muda. Masjid hanya di isi oleh orang-orang tua yang sudah bau tanah.
Lalu kemana anak-anak muda itu?
Ya, tepat sekali. Anak-anak muda pergi menghabiskan waktunya ke taman-taman, warnet-warnet, cafe-cafe, dan mall-mall yang ada di lingkungan sekitar mereka.
Padahal kalau seandainya kita membaca lebih jauh lagi. Anak-anak kecil itu adalah "Malaikat" yang sedang bergembira di rumah Rabb-Nya. Bahkan suatu ketika cucu rasul, Hasan dan Husein pernah menaiki tubuh Rasulullah SAW saat mengimami sholat para sahabat. Ketika itu Rasulullah SAW. dalam sholatnya sujud begitu lama sehingga ada salah seorang sahabat yang bertanya kepada Rasulullah, yaa Rasulullah "mengapa lama sekali sujudmu ya Rasulullah" ...Rasul menjawab "Tadi Hasan dan Husein naik di tubuhku, sehingga aku khawatir kalau aku bangkit mereka pasti terjatuh, maka aku biarkan mereka puas bermain dipundakku".
Sekelas Rasul saja yang maksum dari kesalahan-kesalahan, tidak memarahi sang cucu yang naik di atas pundaknya ketika Beliau sedang sholat. Bagaimana dengan kita yang sudah pasti tak lepas dari kesalahan-kesalahan?
Oleh: Salamuddin Toha H (Mahasiswa)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H