Mohon tunggu...
Sobat Budidaya
Sobat Budidaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Aquaculture Student

Perikanan Budidaya Jaya

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tingkatkan Ekonomi dan SDM Unggul, PPK Ormawa Himakua IPB Olah 4 Pangan Berprinsip "Zero Waste"

16 Agustus 2024   08:45 Diperbarui: 16 Agustus 2024   13:48 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tim mahasiswa IPB University Program Penguatan Kapasitas Ormawa (PPK Ormawa) dari Himpunan Mahasiswa Akuakultur (Himakua) telah melaksanakan Workshop Pengolahan Hasil Perikanan ke-2 kepada masyarakat, khususnya ibu-ibu, di Desa Sukajadi, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. Workshop ini bekerja sama dengan berbagai pihak, meliputi Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Bogor dan Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) Darma Tirta. Berbeda dengan workshop sebelumnya, kali ini PPK Ormawa Himakua menghadirkan beberapa produk pengolahan baru agar dapat mengoptimalkan bahan baku ikan yang dipakai dengan berprinsip zero waste. Produk tersebut yaitu baby fish ikan nila, dimsum ikan nila, abon ikan nila, dan kerupuk duri ikan nila.

Workshop kali ini berupaya meningkatkan peluang bagi masyarakat untuk berkontribusi dalam peningkatan ekonomi serta gerakan makan ikan untuk memperbaiki kebutuhan gizi di keluarga masing-masing. Workshop diisi dengan materi dari pihak dan pemangku kepentingan terkait serta tidak lupa demonstrasi pengolahan produk ikan nila. Kegiatan ini menghadirkan mobil Alih Teknologi Informasi (ATI) dari Diskanak Kabupaten Bogor untuk membantu kegiatan demonstrasi.

Ibu Lili Nus Chalimah, S.Pt. yang merupakan Ketua Tim Pengolahan dan Bina Mutu Hasil Perikanan pada Diskanak Kabupaten Bogor menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan ini tidak hanya meningkatkan ekonomi daerah, tetapi secara jangka panjang ingin membangun SDM unggul dengan meminimalisir stunting. Menurut data sebelumnya, Indonesia termasuk dalam salah satu negara dengan tingkat IQ rendah di Asia Tenggara. Permasalahan gizi tidak hanya berdampak pada pertumbuhan, tetapi juga pada perkembangan otak. Hal ini merupakan investasi jangka panjang bagi masyarakat. Ikan merupakan makanan yang mudah dicerna oleh tubuh dan memiliki kandungan gizi tinggi, sehingga ikan memiliki nilai strategis dan kontribusi dalam ketahanan nasional.

Ketua Himakua, Alfiyanto Firdaus juga memberikan dukungan serta doa pada kegiatan workshop kali ini. “Alhamdulillah kami ucapkan atas rasa syukur berjalannya workshop ke-2 untuk pengolahan ikan nila. Ini merupakan bentuk pengabdian kami kepada masyarakat untuk terus memberikan dampak yang nyata khususnya dalam peningkatan ekonomi dan memperbaiki kebutuhan gizi. Harapan kami setelah pelaksanaan kegiatan ini, semakin banyak orang yang gemar makan ikan, semakin banyak terbentuk masyarakat yang kreatif, dan terciptanya SDM yang unggul” ujar Alfiyanto.

Perwakilan camat setempat memberikan dukungan kepada mahasiswa dan masyarakat untuk terus semangat dalam membangun desa. Selain itu, ditegaskan bahwa bentuk dukungan bisa dari mana saja terutama pihak-pihak terkait pemerintah desa. 

“Harapan ke depannya masyarakat bisa lebih antusias terhadap program ini serta mahasiswa tim PPK Ormawa Himakua bisa terus memaksimalkan dampak terhadap masyarakat menuju ke arah lebih baik” ujar ibu Lili Nus Chalimah, S.Pt.

Ingin tahu lebih lanjut tentang kegiatan PPKO Himakua 2024? Yuk, follow akun sosial media Instagram Himakua di @himakuaipb dan Instagram Tim PPKO Himakua di @ppko.himakua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun