Mungkin kita bingung bagaimana membiasakan bersyukur ini? Apakah cukup dengan mengucapakan puji syukur ditiap aspek kehiduapan atau melakukan syukuran ditiap hal besar yang kita dapatkan? Â Banyak ahli kesehatan mental yang merekomendasikan waktu khusus harian atau bisa mingguan atau benar-benar menyadari hidup dan menuliskan hal yang kita syukuri. Rutinitas ini dipercaya bisa melipat gandakan manfaat yang didatap daripada hanya bersyukur diwaktu kejadian. Saat menulis, kita bisa melakukan kilas balik atas apa yang kita lakukan dan kita peroleh pada hari tersebut, dan mengulang lagi sensasi perasaan gembira atas hal baik yang terjadi tersebut.Â
Mungkin bagi yang belum terbiasa, menuliskan syukur begini sedikit membingungkan. Sebenarnya, memulai ini bisa dengan apa saja dan bagaimana saja terserah kita, tidak akan ada yang menghakimi. Misalkan dengan senang karena bisa makan daging yang empuk, lega karena tidak terlalu macet meskipun hujan, gembira karena bisa pulang sebelum gelap, dsb. Namun, untuk yang perlu pedoman mungkin acuan dari helpguide ini bisa membantu:
- Sensasi menyenangkan apa yang kamu alami hari ini?
- Momen apa yang bikin kamu tersenyum, tertawa, atau meningkatkan suasana hati?
- Kamu paling suka menghabiskan waktu bersama siapa dan kenapa?
Tanpa perlu diulang, kita semua sudah paham bagaiman bersyukur itu adalah hal yng sangat dianjurkan dengan berbagai manfaat dan dampak baiknya. Bahkan sebagian orang yang kurang paham momen, bisa menyebut bersyukur saat orang lainnya dalam kondisi terpuruk. Setiap waktu kita menyebut puji syukur, kadang sudah masuk ke bawah sadar. Inilah poin pentingnya, membawa syukur ke tingkat sadar, agar kita benar-benar bisa menyadari bahwa ada hal yang bisa kita syukuri. Menuliskannya dalam bentuk jurnal, akan membawa dampak bersyukur ini ke tingkat yang lebih tinggi. Begitu juga dengan mengucapkan terima kasih yang tulus pada orang-orang yang hadir dalam hidup kita. Mungkin ini bisa membantu kita menyadari bahwa masih ada hal baik yang terjadi dalam hari yang menyesakkan.Â
Tulisan personal serupa sudah dipublish di laman iniÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H