Mohon tunggu...
Nasha UJ
Nasha UJ Mohon Tunggu... Penulis - Full-Time Learner

Lulusan MSDM. Mantan Kreatif. Memproses Sustainable Motherhood. Menulis jg di salamnasha.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Hal yang Patut Kita Semua Syukuri di 2022

30 Desember 2022   18:30 Diperbarui: 31 Desember 2022   07:02 1014
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan protokol kesehatan yang tidak seketat sebelumnya, tahun ini kita sudah bisa bepergian mengunjungi sanak saudara, bahkan pada musim lebara lalu. Berkumpul kembali bersama keluarga dan kerabat dekat, merayakan hari raya. Hal sederhana yang dulu sering kali terbaikan, kini menjadi sesuatu yang sangat berharga dan disyukuri.

Ditmbah dengan jika ada kunjungan dari sahabat atau mereka yang menyempatkan diri untuk bersilaturahmi, bertukar cerita, merasakan kasih sayan, dan menyadari bahwa kehadiran kita berarti. 

Bagi sebagian orang, bertemu dengan sebagian rekanan memang bisa melelahkan. Lingkungan yang tidak sesuai juga bisa menyedot energi. Tak apa, tidak perlu berfokus pada yang di sana, alihkan perhatian pada ereka yang lebih baik. Meski tak jarang tingkah mereka juga menyebalkan, bisa kesal juga sedih, tapi kasih sayang mereka nyata.

Pada khirnya kita mungkin tidak selalu setuju, tidak selalu suka dengan mereka, namun kita tau bahwa kita akan selalu menyayangi dan disayangi oleh mereka. Kehadiran orang-orang ini adalah hal terbesar yang bisa kita syukuri.

sumber gambar Pexels
sumber gambar Pexels

Tempat Tinggal yang Damai

Satu fakta yang tidak bisa kita lupakan adalah kita tidak tinggal di negara yang sedang berperang. Kita bisa beraktivitas keluar rumah tanpa takut tiba-tiba terjadi serangan. Mengetahui hal itu saja seharusnya sudah membuat kita sangat bersyukur. Ditambah jika lingkungan kita tinggal adalah lingkungan yang tidak banyak keributan, kita bisa hidup rukun dikelilingi dengan orang-orang yang juga suka kedamaian. Nyaman sekali rasanyan, kan? Maka mengherankan jika sudah punya tempat tinggal di wilayah yang damai begini, kenapa masih saja ada orang yang suka cari ribut?

Bertengkar hanya karena hal-hal sepele seperti perbedaan pilihan misalkan. Apa tidak bisa mensyukuri kedamaian ini dengan membicarakan perkara-perkara dengan kepala dingin untuk mencari solusi bukan sekedar memenangkan ego sendiri?

Alam yang 'Masih' Bersahabat

Krisis iklim memang sedang terjadi dan terus memburuk akibat keabaian kita. Di seluruh belahan dunia kita bisa merasakan akibatnya. Suhu yang lebih panas terjadi di mana saja. Bencana juga melanda di wilayah-wilayah dunia.

Namun, efek yang kita rasakan tidak separah mereka yang di afrika misalkan. Kita tidak mengalami kekeringan juga masih bisa bercocok tanam. Kita bisa memenuhi kebutuhan dasar seperti makan dan minum. Akses terhadap air bersih juga tidak sulit, meskipun tidak menutup mata, ada daerah-daerah tertentu di negara ini yang airnya sudah tercemar, kebanyakan akibat aktivitas manusia juga.

Pada dasarnya lingkungan alam bisa kita bagi sebagai lingkungan tanah, air, dan udara. Mensyukuri alam wajib kita lakukan dengan menjaga kelestariannya.

Hal sederhana yang sering diserukan dapat kita lakukan dari rumah mulai dari mengelola sampah, menanam pohon untuk peningkatan kualitas udara, hingga pengelolaan air limbah buangan rumah tangga salah satunya seperti kampanye UNICEF ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun