Disini digambarkan kalau Bapak adalah sosok yang berjasa dalam hidup semua anggota keluarga sehingga apa perintah bapak harus dipatuhi. Padahal, bapak kan juga manusia, bisa salah juga. Serta yang diatur ini kan manusia juga, punya pemikiran sendiri juga dong.
3. Ibu kok gak boleh bangun siang
Ini nih penyebab awal pertengkaran di kalimat pembuka tadi. Lucu tapi nyindir ya, kenapa di kita tuh perempuan dilarang keras bangun siang sedangkan laki-laki dimaklumi aja, sah-sah aja.
4. Peduli amat omongan orang
Dalam apapun kejadian, kedua orang tua ini khususnya bapak mikirin banget nanti apa kata orang. Mulai dari hubungannya sama istri, hubungan sama anak-anaknya, kesuksesan anak-anaknya. Kalau ada apa-apa gimana nati kata orang, padahal ya mereka juga gak mikir apa apa kali.
5. Kasih sayang laki-laki gak terlihat dari sosok Bapak
Ini nih yang cukup ngena. Ada adegan dimana Sarma sebagai adik perempuan bertanya ke kakak laki-lakinya kenapa bisa santai aja ke dia tapi diantara mereka saudara laki-laki itu kaku. Oh ternyata simply karena mereka gak tau caranya. mereka biasa lihat Sarma sebagai anak perempuan dikasihi, tapi gak pernah lihat gimana orang tuanya mengasihi mereka sebagai anak laki-laki. Telak banget buatku sebagai orang tua, apa yang aku harapkan dari anak perlu aku contohkan dulu nih.
6. Perempuan harus nurut
Nyeesss pas adegan akhirnya perempuan di keluarga ini bicara. Perempuan yang juga punya keinginan tapi lagi-lagi harus nurut dan ngalah dengan keadaan, dengan maunya bapak. Istri yang gak suka dengan keputusan suami tapi ujung-ujungnya cuma bisa patuh, akhirnya meledak.Â
7. Ikuti cara Bapak lama yang berhasil, padahal beda situasi
Akhirnya bapak curhat ke ibunya, kenapa ya aku ini bisa gagal sedangkan bapakku dulu berhasil mendidik aku. Nyindir abis sih ini untuk balas kalimat, kamu dulu aku gituin baik-baik aja tuh. Padahal situasinya jelas beda, masa perlakuannya mau sama.Â