Mohon tunggu...
Master Salam
Master Salam Mohon Tunggu... -

http://mastersalam.com/. Itulah Blog Pribadi saya. Saya seorang pencinta hal-hal spiritual. Kecintaan saya terhadap dunia metafisika membuat saya ingin membantu banyak orang. Anda bisa kunjungi blog pribadi saya untuk mendapatkan wawasan dan pengetahuan yang sangat bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Saat Ingin Kaya, Anda Wajib Cari Pesugihan

30 Maret 2016   07:45 Diperbarui: 30 Maret 2016   08:00 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anda tak salah baca. Pesugihan ini memang wajib hukumnya bagi Anda yang ingin kaya. Pesugihan yang didengung-dengungkan seakan menjadi hal negatif bagi masyarakat. Padahal, sejatinya tidaklah demikian. Tulisan ini sebenarnya masih ada kaitannya dengan postingan saya yang berkaitan dengan alasan kenapa ilmu kekayaan itu penting.

Pesugihan yang saya ulas di sini bukan berarti cara haram yang bersekutu dengan setan. Melainkan, saya memberikan makna lain yang tidak sepaham dengan pemberian ari kata pesugihan bagi kebanyakan orang. Terutama masyarakat Jawa yang identik dengan hal-hal berbau klenik.

Pesugihan berasal dari kata sugih (Bahasa Jawa) yang bermakna kaya. Lalu menjadi istilah pesugihan yang bisa dimaknai cara agar menjadi kaya. Namun, pesugihan di sini bukan berarti melakukan hal-hal musyrik dengan melakukan ritual-ritual tertentu seperti ngepet, tuyul, harus ada tumbal, dan sebagainya.

Bahkan, sampai-sampai orang yang mencari pesugihan pun mencari tempat pesugihan hingga memberatkan baginya. Jika dikaitkan dengan arti pesugihan secara umum, banyak sekali tempat pesugihan yang ada di daerah tertentu. Biasanya yang paling terkenal adalah pesugihan Gunung Kemukus. Atau ada juga pesugihan tanpa tumbal yang lebih aman.

Meski demikian, pesugihan bukan berarti tidak adanya usaha. Tetap ada usaha. Hanya saja, bergantung pada niatnya semula. Apakah hanya ingin memperkaya diri saja dengan meniadakan Tuhan. Tentu saja hal ini sudah dikategorikan musyrik. Atau tetap menyandarkan diri kepada Tuhan sebagai penentu segalanya. Karena Dialah yang berkuasa. Ini diperbolehkan karena tetap Tuhanlah sebagai sandarannya.

Memang, istilah pesugihan terkesan negatif sehingga diidentikkan dengan hal-hal berbau mistis. Padahal, sejatinya tidaklah seperti itu. Setiap orang pada dasarnya mempunyai pesugihan masing-masing. Saat Anda bekerja yang bertujuan mencari uang atau nafkah untuk keluarga, itu pula yang disebut sebagai pesugihan.

Artinya, hanya salah persepsi dan pergeseran makna saja dari hakikat arti dari kata pesugihan itu. Jika saat Anda membaca judul ini, mungkin saja Anda tak setuju. Tapi, ketika Anda tahu penjelasan di dalamnya, bisa saja Anda mengamininya.

Saat orang ingin mengubah nasibnya menjadi lebih baik dalam bidang finansial, tentu saja ia harus bekerja. Tak mungkin bisa mendapatkan uang tanpa adanya usaha yang dilakukan, kecuali jika ia mendapatkan harta warisan yang tak habis hingga tujuh turunan.

Nah, untuk bisa mendapatkan uang atau kekayaan, maka perlu adanya sebuah cara atau ilmu yang perlu dimiliki yang disebut ilmu kekayaan. Ada tulisan yang membahas tentang ini di postingan saya sebelumnya.

Apa pun yang Anda lakukan untuk mendapatkan uang, itu bisa diartikan pesugihan. Apakah Anda bekerja sebagai karyawan, guru, dosen, tukang becak, tukang bakso, pengusaha, pedagang, dan berbagai hal lainnya. Selama Anda masih bekerja uang mencari uang, itulah pesugihan.  

Jika Anda ingin memiliki kekayaan, tentu butuh pesugihan. Dan tentu saja, banyak orang yang ingin mencapai kekayaan tanpa disadarinya, mereka sendiri pun mempunyai pesugihan. Untuk itu, saya ingin meluruskan arti pesugihan sesungguhnya yang tidak melulu berkaitan dengan klenik atau mistis. Meskipun di internet banyak sekali yang masih mengupas pesugihan dengan berbau klenik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun