Berada di desa Pasar Enam Kwala Mencirim Kecamatan Sei Binge, lokasi ini telah diakui oleh kepala desa sebagai kawasan konservasi desa atau zona hijau desa tersebut. Sebelumnya kami juga pernah menulis kegiatan Go Green di lokasi ini. Selangkapnya bisa dibaca disini.
Kawasan ini sebelumnya adalah sungai kecil yang merupakan sub das dari sungai Sei Binge dan berbatasan langsung dengan desa tersebut. Air yang bersih dan jernih selalu bisa dinikamati oleh masyarakat dari sungai Kukam ini. Â Eksploitasi dan penambangan secara berlebihan mengakibatkan kawasan ini menjadi sangat menyedihkan. Â Bahkan hingga lokasi ini menjadi sangat rawan terhadap longsor.
Kondisi waktu senja yang saya ambil dari balik rimbunnya lokasi sungai kukam.
Setelah masyarakat melakukan demontrasi dan penolakan terhadap aktivitas penambangan tersebut, lahan kritis itu kemudian mereka lanjutkan dengan melakukan kegiatan penanaman berbagai pohon.  Kegiatan tersebut sangat didukung oleh kepala desa yang saat itu dipegang oleh Bapak Burhan, serta didukung oleh masyarakat desa Pasar Enam Kwala Mencirim.  Kegiatan penyelamatan lahan kritis itu juga sangat didukung  oleh Pangdam I Bukit Barisan yang saat itu dipegang oleh bapak Edi Rahmayadi.Kegiatan penanaman pohon di lokasi eks tambang pasir ini dihadiri oleh ratusan warga desa, anggota TNI, POLRI, Dinas Kehutanan, dan dari berbagai instansi pemerintahan.
Sebuah pondok yang dapat digunakan untuk beristirahat sambil menikmati suasana asri di lokasi ini
Setelah beberapa tahun kegiatan penanaman dan pemeliharaan serta melakukan kegiatan pengkayaan, kini jerih payah tersebut mulai membuahkan hasil. Â Pohon-pohon yang ditanam tumbuh dengan baik, sebagian bahkan sudah tinggi kisaran 6-8 meter. Â Dibagian bawah pohon sudah terbentuk kompos dari dedaunan pohon pohon yang berguguran. Â Cahaya matahari yang terik tak lagi dirasakan dibawah tegakan pohon-pohon yang ditanam di lokasi ini. Â Lokasi ini dikelola oleh Kelompok Konservasi Kukam
Hijau (K3H) serta mendapat dukungan dari kepala desa yang sekarang ini menjabat.
Lokasi Eks Galian C yang mulai menghijau di foto dari atas.
Kedepannya lokasi ini akan dijadikan tempat wisata berupa kolam ikan, jungle trecking, joging track, camping ground, jalur sepeda, perpustakaan, kelas alam, serta beberapa spot untuk berfoto ria. Â Hal yang menjadi nilai tambah di lokasi ini adalah adanya beberapa batang pohon sisa dari aktivitas vulkanik mungkin dari ratusan tahun silam yang menarik untuk dipelajari dan mendorong untuk lokasi wisata edukasi. Â Sisa pohon yang tertibun ini masih berdiri kokoh dan tidak berada jauh.
 Tentunya semangat masyarakat menyelamatkan lokasi ini patut diapresiasi dan layak mendapat acungan jempol.  Mungkin Jika mereka tidak berani bergerak beberapa tahun silam, mungkin lokasi ini sudah habis dan rusak parah.  Semoga saja semangat ini masih bisa terus dijaga dan dipelihara.
lokasi Eks galian C yang masih belum tertanami dengan berbagai pohon dan cocok untuk lokasi adopsi pohon, dan menjadi camping ground.
Untuk masyarakat yang berada di sekitaran kota Medan, Binjai, dan Stabat, jika ingin mengunjungi lokasi untuk bersantai serta melakukan adopsi pohon serta menanamnya langsung bisa langsung mengontak 085275309670.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Inovasi Selengkapnya