Mohon tunggu...
Salman Zaelendra
Salman Zaelendra Mohon Tunggu... -

aku adalah aku\r\naku memang aku\r\ntapi aku bukan dari aku\r\nkarena itu aku suka malu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Seharusnya Anda Memfasilitasi Kami Pa !

11 Februari 2012   04:17 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:47 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

di saaat aku ingin berkarya memajukan imajinasi anak Bangsa. ternyata masih saja ada oknum yang

menghambat dinamika perjalanan ini. berawal dari sebuah Universitas swasta di bilangan Jakarta Timur.

tidak jauh dari tempat para kendaraan umum beroprasi, Universitas itu berdiri. sekilas memang tidak terlihat

seperti Univeritas yang pada umumnya ya karena lahan nya yang sudah penuh dengan bangunan kanan-kirinya.

tapi ternyata di dalam itu tercetaklah para intelektual muda yang sangat berkompeten. sangat memiliki

nilai yang sangat mahal. tapi sekali lagi tapi, sungguh disayangkan para petinggi yang bernaung didalamnya

tidak begitu merespon.
entah apa yang membuat pandangan mereka "petinggi kampus" seperti itu. konflik dan konflik saja yang

hanya bisa dikuak oleh mereka. sementara kami mahasiswa seperti kupu-kupu kehilangan arah anginnya.

mereka menganggap kami seperti musuh duri bak duri dalam daging. mungkin mereka fikir kami,

anak ingusan yang baru lahir kemarin. pelayanan kampus yang kurang kepada kamipun menjadi pemicu emosi

kami meletus. mungkin kami menjadi korban marketing yang membual sana-sini dulu sebelum kami masuk disini.

tiada seorang petinggi kampus yang dapat kami andalkan untuk menjadi sandaran kami. mengadu sekedar curhat

keluh kesah ini. jika kami boleh berteriak, kami akan berteriak. "Pa kami ingin maju kami ingin sukses

kami ingin hidup enak seperti bapa, memiliki mobil mewah, dasi, jas, dan kemeja yang licin. mungkin

kami sama seperti bapa dulu semasa bapa menjadi mahasiswa. atau bapa bernasib lebih baik dari kami.

tapi tolong pa lihat kami mahasiswa bapa anak bapa. berharap seikit saja cahaya untuk berkarya dan berfikir."

kami adalah sekolmpok anak muda yang sedang menjalani proses belajar meniti karier kehidupan.

wajar jika kami menghadapi atau kami mejalani kesalahan. tapi disitulah peran kalian pa, untuk menegur

dan meluruskan apa yang telah kami lakukan. tapi biarkan kami untuk melakukan terlebih dahulu apa

yang kami mau lakukan. jika semua kendala atas dasar uang sungguh disayangkan pa.

dan ini pesan kami terakhir pa. kami memang anak muda yang baru lahir kemarin tapi kami bisa melahirkan sesuatu

yang belum pernah bapa lahirkan dan bapa duga.

D'Bridge

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun