Bagian dari film yang paling membuat saya tersentak adalah ketika pangeran kecil menemukan banyak sekali mawar yang menyerupai mawarnya kemudian ia bertanya, apa istimewanya mawarku ?
 "Waktu yang kau habiskan bersama mawarmu itulah yang membuatnya begitu penting."Â
Begitulah jawaban yang pangeran kecil dengar, di dunia ini banyak hal terlihat mirip atau bahkan lebih baik akan tetapi apa yang mebuat milikmu spesial adalah waktu yang telah kau habiskan bersamanya. Saya teringat pernah memiliki seekor kucing  yang saya temukan dan rawat hingga kucing saya dewasa. Kucing saya bukan kucing ras, hanya kucing biasa yang  suka makan ikan di meja makan sebelum saya sempat memakannya. Seringkali ibu saya marah karena kucing saya yang hyperaktif dan memecahkan barang.
Hingga suatu ketika kucing yang saya rawat mati, benar-benar terasa ada sesuatu hal dari hidup saya yang hilang. Saya menangis  hingga beberapa hari sampai-sampai ayah saya membawakan kucing baru yang lebih bagus dari kucing saya sebelumnya. Bukan masalah kucingnya, hari-hari yang saya habiskan bersama kucing saya yang membuat saya merasa berat kehilangannya. Begitulah bagaimana sesuatu hal terutama seseorang bisa menjadi begitu penting. Waktu yang sering kita habiskan bersama seseorang itulah yang mebuat orang itu menjadi spesial.
Setelah mengembara menjelajahi berbagai asteroid, pangeran kecil kemudian pulang ke planetnya. Setelah tiba di planetnya pangeran kecil menemukan mawarnya telah kering dan mati. Nampak raut  wajah menyesal pangeran kecil karena telah meninggalkan mawar yang dicintainya. Akan tetapi meskipun demikian pangeran kecil tetap mengingat mawarnya karena apa yang penting hanya bisa dilihat oleh hati begitu pula mawarnya.
"The Little Prince " mengajarkan banyak hal mengenai bentuk kasih sayang dan bagaimana kehidupan di dunia ini berjalan. Setiap karakter yang ditemui pangeran kecil menggambarkan bagaimana orang dewasa nampak di dunia ini. Kisah pangeran kecil, mawarnya, rubah, sang pilot, gadis kecil dan ibunya menggambarkan bentuk kasih sayang yang berbeda cara penyampaiannya.
Ibu gadis kecil yang khawatir akan masa depan anaknya, mawar yang mencintai pangeran kecil namun egois sehingga pangeran kecil meninggalkannya. Rubah liar yang dijinakkan pangeran kecil dan menjadi sahabatnya, semuanya merupakan bentuk kasih sayang.
Cinta tak pernah salah,namun meskipun demikian rasa sayang tetaplah rasa sayang, tiada yang salah dengan kasih sayang hanya saja terkadang bagaimana cara kita menyampaikannyalah yang membuatnya keliru.
Untuk bulan penuh kasih sayang ini, "The Little Prince" bisa menjadi rekomendasi film untuk ditonton bersama orang terkasih baik keluarga, sahabat maupun seseorang yang spesial bagi kita. Sekali lagi, perlu diingat bahwa apa yang paling penting bukan apa yang terlihat oleh mata, namun apa yang dapat dirasakan oleh hati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H