Mohon tunggu...
Salama Lathifa
Salama Lathifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro 2018

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN Tim 1 Undip Memberikan Sosialisasi terkait Dampak dari Kekerasan Verbal maupun Non Verbal Terhadap Anak

11 Februari 2022   20:53 Diperbarui: 11 Februari 2022   21:01 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gedawang, Semarang (04/02/22) -- Tindak kekerasan terhadap anak adalah perilaku dengan sengaja (verbal dan non verbal) yang ditujukan untuk mencederai atau merusak anak, baik berupa serangan fisik atau merusak anak, mental sosial, ekonomi maupun seksual yang melanggar hak asasi manusia, bertentangan dengan nilai-nilai dan norma-norma dalam masyarakat, berdampak trauma psikologis bagi korban. Dalam hal ini bisa kita tekankan di bagian apa saja dampak dari kekerasan verbal terhadap anak.

Adapun dampak dari kekerasan verbal terhadap anak antara lain :
1. Turunkan kepercayaan diri
2. Menimbulkan rasa rendah diri
3. Menyebabkan depresi
4. Tingkatkan kecenderungan kasar

Cacian, amarah, dan meremehkan seorang anak terus menerus dapat menurunkan kepercayaan diri mereka masing-masing. Ketika seseorang secara teratur meremehkan atau menghina seorang anak, dia mulai berfikiran dan percaya bahwa alasan dari mereka bersikap kasar kepada mereka adalah karena dia tidak cukup baik. 

Seorang anak yang dianiaya secara verbal dalam waktu yang lama akan membawa rasa sakit yang dirasakan dari kekerasan hingga dewasa. Kekerasan verbal yang berulang juga membuat anak mengkritik dirinya sendiri. 

Akibatnya, dia cenderung bersikap, berperilaku dan berkata-kata kasar terhadap lingkungannya sendiri, karena dia tumbuh dengan mendapat perlakuan seperti itu. Dengan demikian, siklus kekerasan terus berlanjut, karena memori anak-anak pun dapat terekam dan dapat meniru kebiasaan tidak baik tersebut.

Adapun dampak psikologis bagi yang mengalami kekerasan verbal maupun non verbal dapat menjalani hidup seperti merasa tidak dihargai, aka nada kesulitan dalam mengatur emosi, akan sulit untuk membangun sebuah kepercayaan terhadap apapun dan siapapun, termasuk ke diri seniri, bisa berakibat ke kesehatan fisik, hingga kesulitan untuk berhubungan sosial dengan orang lain dan lingkungan sekitar.

Dengan adanya kegiatan sosialisasi ini, diharapkan dapat mencegah adanya anak yang menjadi korban kekerasan verbal maupun non verbal dan menambah pengetahuan untuk orang tua yang sedang dalam proses membesarkan anak-anaknya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun