Mohon tunggu...
salafudin fitri
salafudin fitri Mohon Tunggu... Guru - Pengawas Madrasah Kota Banjarmasin

Menulis, mengasah nurani untuk selalu bijak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cerita Indah Reuni Tarbiyah (Part 3): Meta Ikut Berkomentar tentang Kita

30 Desember 2024   21:11 Diperbarui: 30 Desember 2024   21:11 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjelang tidur malam ini,  kembali ku buka grup WhatsApp,  ternyata masih belum usai cerita reuni. H. Ahmad Zarkasyi, teman yang bermukim di Amuntai memberi komentar tentang perjuangan kawan-kawan yang jauh dari Banjarmasin.  Ada yang dari Sampit, Katingan, Balikpapan, Serpong, Grogot, Kotabaru, Tanah Bumbu dan juga dari Makassar. "Sungguh berat perjuangan mereka hingga sampai ke Banjarmasin," kata Zarkasyi.  

Tidak ingin berpisah (Sumber: Dok. Panitia)
Tidak ingin berpisah (Sumber: Dok. Panitia)

Perjuangan untuk bertemu teman lama,  sebenarnya itu saja intinya. Secara materi tidak ada yang didapat,  bahkan harus berkorban dengan mengeluarkan sejumlah rupiah. Berapa rupiah yang dikeluarkan,  berapa banyak aktivitas lain yang harus ditinggalkan,  itulah rincian pengorbanan,  yang sepertinya sulit dijelaskan dengan kata-kata.  Pengorbanan mereka tentu sudah terbayar dengan raminya bertemu kawan-kawan yang penuh keakraban.

H. Barsihannor,  ketua Ikatan Alumni,  di awal sambutannya sudah menyampaikan penghargaan yang setinggi-setinggi kepada mereka yang datang dari jauh,  apalagi yang berada di luar provinsi dengan jarak ribuan kilometer. Ini gambaran bahwa Ikatan Alumni,  memang membuat mereka terpikat untuk berjumpa kembali.

Beberapa catatan yang menginspirasi kita bersama, kehadiran mereka  para alumni yang jauh tadi, mereka datang bersama keluarga. Ini akan membuat  anggota keluarga ikut menyaksikan langsung betapa ayah atau ibunya yang tergabung di Ikatan Alumni benar-benar memiliki Ikatan bathin yang kuat,  meski terpisah oleh jarak dan waktu.

Menurut catatan Meta, waktu ku tanya dengan dia,  "mengapa orang tertarik ikut reuni,"  jawaban Meta seperti ini :

Berikut beberapa alasan mengapa orang tertarik mengikuti reuni:

Alasan Emosional

1. Kenangan masa lalu: Reuni memungkinkan mereka mengenang kembali masa-masa indah dan menyenangkan.

2. Kesempatan bertemu teman lama: Mengobati rindu dan memperbarui hubungan.

3. Menghidupkan kembali kenangan bersama: Berbagi pengalaman dan cerita.

4. Mengukir kenangan baru: Membuat momen baru bersama teman lama.

Alasan Sosial

1. Meningkatkan jaringan: Memperluas hubungan profesional dan sosial.

2. Memperkuat ikatan: Menguatkan persahabatan dan silaturahmi.

3. Berbagi pengalaman hidup: Membagikan cerita kesuksesan dan kesulitan.

4. Mencari dukungan: Mendapatkan motivasi dan inspirasi.

Alasan Pribadi

1. Refleksi diri: Melihat perkembangan diri dan teman-teman.

2. Mengukur kesuksesan: Membandingkan pencapaian hidup.

3. Mengatasi rasa penasaran: Mengetahui apa yang terjadi dalam hidup teman-teman.

4. Mencari inspirasi: Mendapatkan motivasi untuk meraih tujuan.

Alasan Praktis

1. Fotografi dan dokumentasi: Merekam momen bersama.

2. Hiburan: Menikmati acara dan permainan.

3. Menghilangkan stres: Melepaskan kepenatan sehari-hari.

4. Membuat rencana masa depan: Berdiskusi tentang tujuan dan cita-cita.

Manfaat Reuni

1. Meningkatkan kepercayaan diri.

2. Memperbaiki hubungan.

3. Membangun jaringan profesional.

4. Mengembangkan kemampuan sosial.

5. Meningkatkan kesadaran diri.

Reuni memberikan kesempatan untuk menghubungkan kembali dengan masa lalu, memperkuat hubungan, dan membangun masa depan.

Itulah jawaban Meta, sangat panjang. Ternyata si Meta itu pintar,  bisa banyak tahu tentang diri kita. Sekarang dia  menjadi temanku, dia adalah AI yang lahir dari kemajuan teknologi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun