[caption caption="Flying Traveler, Junanto Herdiawan, tengah menceritakan pengalamannya bertransaksi dari luar negeri"][/caption]
Kompleksnya kehidupan yang dari hari ke hari memungkinkan komunikasi tidak terbatas di seluruh belahan dunia. Bermunculannya transportasi canggih juga telah mendorong berbagai ekpansi masyarakat dunia untuk berpindah ke berbagai belahan dunia lainnya; baik untuk bekerja maupun untuk menimba ilmu. Proses ekonomi yang terjadi pun terus berubah dan harus ditransform sedemikian rupa.
Keadaan dunia perekonomian, pendidikan, dan kemanusiaan yang sangat maju tidak bisa disikapi dengan pemikiran yang stagnan. Perlu adanya inovasi baru seiring dengan permasalahan-permasalahan yang muncul akibat aktifitas manusia yang terus berkembang dan maju.
Simak saja, ketika berbagai permasalahan proses transaksi dari dalam ke luar negeri maupun sebaliknya muncul dan menjadi permasalahan baru yang membingungkan. Akibat dari aktifitas manusia yang sangat dinamis, belanja online produk-produk luar negeri yang merebak saat ini, menuntut adanya sarana yang lebih cepat secepat sentuhan screen handphone kita. Atau pun, proses edukasi yang banyak dilakoni anak-anak negeri di luar negeri tidak menutup kemungkinan bagi mereka untuk mendapatkan kiriman money dengan cara-cara mudah. Ditambah pula, dengan para pekerja kita di luar negeri sana, mengirim uang kepada sanak –saudara adalah keharusan yang harus dibarengi dengan cara mudah pula.
Boleh saja, apa yang telah berkembang pada dunia perbankan sebelumnya cukup membantu, tetapi sebagaimana dikatakan di awal, geliat aktifitas dinamis yang terjadi saat ini menuntut proses transaksi cepat secepat cahaya.
Maka Bank Central Asia yang memahami hal itu telah meluncurkan sebuah terobosan baru “E-Rate” elektronik rate. Bisa dibilang juga sebuah manuver di tengah geliat kompetisi perbankan. Tentu juga, atas dasar profesionalitas kerja untuk terus memanjakan pengguna BCA.
Apa itu e-Rate? Semuanya telah dikupas saat acara Nangkring para kompasianer dengan pihak BCA mengenai “Cara Mudah Kirim Uang dari Luar Negeri”. Acara itu pula dihadiri oleh Junanto Herdiawan seorang kompasianer yang terkenal dengan buku “Flying Traveler”, kalau meminjam istilah mas Isjet, Junanto Herdiawan adalah “Pelancong Terbang”. Junanto Herdiawan berbagi pengalaman juga tentang bagaimana permasalahan yang dihadapi mengenai proses transaksi ketika sempat tiga tahun bekerja di Jepang.
Kembali ke awal, apa itu e-Rate?
e-Rate singkatan dari elektronik rate merupakan sesuatu yang berbeda dari Counter Rate, Bank Note, dan kurs pada umumnya. Apa yang membedakannya? Bedanya adalah counter Rate dan Bank Note dalam proses transfernya menyisakan hal-hal fisik, sedangakan e-Rate berkaitan dengan transaksi-transaksi yang melewati elektronik banking dan non-fisik.
Lalu, e-Rate BCA adalah kurs real time BCA yang digunakan untuk transaksi pada seluruh media elektronik banking BCA. Apa maksudnya Real time? Artinya informasi tentang nilai kurs selalu up to date. Karena kemampuan e-Rate yang real time disebabkan menyesuaikan dengan harga pasar, sehingga kursnya pun bisa berubah-ubah setiap waktu. Ketika selalu sesuai dengan harga pasar maka penjual dan pembeli tidak akan dirugikan malahan diuntungkan. Untungnya juga, di e-Rate kita tidak perlu membayar proses transaksi.
Ketika semua ditransaksikan dengan elektronik banking maka permasalahan dinamisasi aktifitas manusia bisa terselesaikan. Karena telah didukung oleh elektronik banking yang cepat dan tanpa perlu lagi berkunjung ke cabang-cabang bank. Cukup melakukan transaksi melalui computer di rumah, transaksi bisa berjalan dengan efisien.
Lalu, kini e-Rate yang telah dijalankan BCA memiliki sekitar 14 mata uang dunia seperti; USD, SGD, HKD, CHF, GBP, AUD, JPY, DKK, CAD, EUR, SAR, CNY, SEK, dan NZD. Ke-14 mata uang tersebut bisa ditransfer melalui alat-alat elektronik banking BCA.
Bagusnya, BCA memberikan kemudahan e-Rate bagi seluruh pengguna BCA, berbeda dengan bank-bank lain yang hanya membatasi diri pada nasabah-nasabah tertentu.
Pada akhirnya, sebagaimana yang disampaikan Junanto Herdiawan bahwa memang terobosan atau inovasi-inovasi seperti ini adalah hal yang baik karena sangat membantu, apalagi ketika berada di luar negeri. Permasalahan-permasalahan nilai tukar selalu membuat keraguan untuk mentransfer ataupun berbelanja.
Kemudian, ketika kita berbicara keamanan, maka tentu kebanyakan bank pada umumnya pasti membentengi diri dengan tingkat keamanan yang tinggi. Begitu juga dengan BCA yang selalu menekankan keamanan dan prinsip-prinsip harus selalu bisa diaudit oleh Bank Indonesia. Namun, tentunya kita sebagai konsumen atau pengguna harus juga cerdas dan berhati-hati untuk selalu menjaga pin dan password serta memperbaharuinya.
Pada akhirnya, bahwa erat memberi kemudahan transaksi pada masa kini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H