Mohon tunggu...
Sakuntum Sarihati
Sakuntum Sarihati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Jurusan Teknologi Pangan dengan hobi membaca, mendengarkan musik, jalan-jalan, dan tentunya kulineran.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Applique: Solusi Sederhana Mengurangi Sampah Tekstil di TPA

19 Januari 2024   13:28 Diperbarui: 19 Januari 2024   13:32 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Permasalahan sampah kian hari kian marak. Penutupan sementara beberapa Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di beberapa tempat seperti TPA Piyungan (Yogyakarta), TPA Sarimukti (Kab. Bandung Barat), hingga TPA Tlekung (Kota Batu) karena adanya penumpukan sampah yang overload menunjukkan bahwa sampah yang kita hasilkan masih terlalu banyak yang langsung dibuang ke TPA tanpa melalui proses pemilahan dan pengolahan terlebih dahulu.

Data Komposisi Sampah Wilayah Kalimantan Timur 2023 (Sumber: Laman SIPSN)
Data Komposisi Sampah Wilayah Kalimantan Timur 2023 (Sumber: Laman SIPSN)

Berdasarkan data website Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), pada 2023 komposisi sampah terbesar adalah sampah sisa makanan, kayu/ranting, kertas/karton, plastik, logam, kain, kaca, karet/kulit, dan lainnya. Sampah kain atau tekstil memang tidak terlalu banyak komposisinya, namun dengan kita melakukan pengolahan dari rumah dan memastikan sampah kita tidak berakhir di TPA, hal ini dapat membantu berjalannya pengolahan sampah dan menumbuhkan kebiasaan untuk mengolah sampah sendiri sehingga peluang penutupan sementara TPA akan semakin kecil.

Sampah tekstil padat seperti kain perca dan baju bekas memang masih minim ditemukan di TPA, namun jika sampah ini langsung dibuang ke TPA dapat berakibat sulit untuk terurai dan menyebabkan penumpukan dan penyempitan lahan TPA. Donasi baju menjadi langkah yang dapat ditempuh jika menemukan beberapa baju yang masih layak pakai dan pemakai sudah bosan memakainya. Tetapi, ada alternatif lain jika kamu masih ingin memakai baju tersebut dan menghadirkan nuansa baru agar baju terlihat lebih menarik yakni dengan menggunakan teknik applique.

Applique memiliki asal-usul dari bahasa Prancis yang artinya "aplik" dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai aplikasi. Teknik menjahit aplikasi melibatkan pemasangan potongan-potongan kain ke bagian kain lainnya, yang dapat dilakukan dengan jahitan tangan maupun mesin.

Contoh Applique Pada Baju Karya Aini, 2024 (Sumber: Instagram harubaru.story)
Contoh Applique Pada Baju Karya Aini, 2024 (Sumber: Instagram harubaru.story)

Setelah memilah dan memilih baju untuk "diberikan nuansa baru" menggunakan applique, maka hal lain yang perlu disiapkan adalah ide, kreasikan baju yang akan kamu hias dengan membuat pola terlebih dahulu pada kain perca yang akan ditempelkan pada baju.

Kegiatan ini dapat melatih kreativitas, kesabaran, dan berpeluang menjadi hobi baru, bukan?

Selamat mencoba.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun