Mohon tunggu...
Saktya Alief Al Azhar
Saktya Alief Al Azhar Mohon Tunggu... Human Resources - Human Resources

Manusia yang hobinya nulis sana-sini. Kontak Person bisa lewat Email : saktyaalazhar1400005062@gmail.com. Dengan menulis disini semoga dapat bermanfaat untuk manusia yang membacanya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Indonesia Menghadapi Era Globalisasi, Mampukah?

20 Oktober 2021   10:39 Diperbarui: 20 Oktober 2021   10:46 1704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Mengkonsumsi makanan siap saji (fast food)

Siapa yang tidak kenal dengan fast food? Makanan siap saji yang tiap hari kita konsumsi adalah salah satu budaya asing yang kerap kali kita lakukan setiap kita lapar dan butuh asupan makan dengan pelayanan yang cepat. Misalnya saja adalah KFC atau McDonald’s. Betapa menjamurnya makanan siap saji tersebut di negara kita. Hal ini dikarenakan masyarakat kita yang masih sangat bersifat konsumtif, sehingga dengan cepat produk fast food tersebut menjamur di Indonesia dan sering menjadi pilihan utama untuk menikmati makan siang ataupun malam. Selain itu, dengan mengkonsumsi produk mereka anggapan yang dibangun di masyarakat Indonesia adalah anggapan bahwa kalangan menengah ke atas lah yang mengkonsumsi produk tersebut. Tanpa kita sadari dengan semakin banyaknya kita mengkonsumsi produk tersebut, semakin berkembanglah westernisasi di Indonesia.

2. Meniru cara berpakaian gaya barat

Masuknya orang-orang asing ke Indonesia ternyata membawa budaya fashion atau berpakaian mereka ditiru oleh bangsa Indonesia. Para pemuda Indonesia terutama mudah sekali terpengaruh dengan meniru gaya pakaian seksi dan ketat yang ditampilkan oleh para artis-artis luar negeri yang mereka sukai. Budaya yang ditiru dan diserap oleh para pemuda Indonesia ini justru budaya yang tidak sesuai dengan budaya lokal sehingga budaya westernisasi berkembang dan menghancurkan budaya lokal. Hal ini membuktikan bahwa akulturasi yang dilakukan oleh bangsa Indonesia pada beberapa hal masih kurang sesuai dengan budaya lokal yang dianut.

3. Gaya hidup yang glamorisasi (bermewah-mewahan)

Hal lain yang menjadi pengaruh dari adanya budaya asing yang masuk ke Indonesia adalah adanya gaya hidup yang bermewah-mewahan dan munculnya perilaku hidup boros. Contohnya saja para remaja saat ini yang begitu terobsesi kepada music K-pop, drama korea, bahkan produk-produk yang berasal dari Korea. Hal tersebut membuat mereka mengeluarkan banyak uang hanya sekedar membeli DVD atau albumnya, menonton konser, dan pergi ke Korea hanya untuk berburu barang-barang asli Korea.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun