Siang menjelang sore yang tenang. Nongkrong (SummonSense) asyik di warung kopi bersama orang yang ku sayangi, bercerita banyaktentang masa lalu dan merencanakan masa depan, dan banyak hal yang bisadilakukan oleh kami, dua insan yang saling mencintai di sebuah warung kopipinggiran kota.
Saling terdiam sejenak setiap saat cerita telah menemui ujungnya. Saling memikirkan apa yang akan diceritakan kembali untuk mengisi waktu berdua kami. Ceritaselanjutnya yang di angkat oleh Hany, orang yang ku sayangi, adalah tentangmasa depan. Bagiku bercerita dan merancang bersama masa depan adalah hal yangmasih berupa asumsi atau prediksi, entah apa yang akan terjadi di masa depan,semua tidak akan pernah tahu dan waktu lah yang akan menjawabnya dengan kenyataan berupa fakta yang harus diterima.
"Bang Zhen, pernahkah abang merencanakan masa depan kita bersama? Kalau belum pernah,yuk! Kita rencanakan bersama" Tanya Hany.
"Secara pribadi sudah pernah sih, walaupun sendiri merancangnya hehe... Kayaknya asyik merancang masa depan bersama, yuk!!!".
"Dirancangdari mana nih bang enaknya?" Tanya Hany lagi.
"Mungkinuntuk satu tahun kedepan dulu deh, bagaimana dek? Alasannya sih lebih baikmerencanakan yang dekat-dekat ini dahulu secara matang, nanti kalo sudah barudeh merencanakan masa depan yang jauh sekali waktunya. Hehe...".
"Oke..satu tahun kedepan. Apa saja ya? Kan abang sudah merencanakan (kayaknya) cobadeh jelaskan ke aku".
"Ini nih yang aku rencanakan untuk satu tahun kedepan, dengarkan baik-baikya...!!!"
"Iya bang..." Jawab Hany dengan suara merdunya.
Â
Bersambung
 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H