Membahas tentang agama tidak akan ada habis-habisnya. Banyak perkara-perkara yang muncul dari perbedaan sebuah agama. Manusia yang hidup dan memiliki kehidupan paling tidak memiliki agama jika ingin hidupnya teratur, damai dan sejahtera. Agama sendiri menjadi sebuah pedoman dalam hidup manusia. Perilaku manusia akan diatur dengan sendirinya oleh hukum-hukum yang telah ditentukan agamanya masing-masing.
Membicarakan tentang agama. Apa yang ku tahu tentang agama ?
Agama adalah keyakinan manusia untuk mencari kedekatan terhadap Tuhannya dengan cara menghambakan diri , yaitu :
- ·Menerima segala kepastian yang menimpanya dan menyakini bahwa itu berasal dari Tuhan
- ·Mentaati segala peraturan dan hukum yang telah ditentukan Tuhan
Itulah agama menurutku, jika tak sependapat mungkin bisa jadi kita berbeda agama. Pengertian tiap agama berbeda-beda karena bersangkutan dengan keyakinan masing-masing. Saya pemeluk agama Islam. Dilahirkan dalam keluarga yang Islami membuat saya bisa mengerti dan memahami secara detail tentang Islam itu sendiri. Sebagai contoh karena saya orang Islam, akan saya jelaskan Islam dan perilaku orang yang memeluk agama Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Islam adalah agama yang mengimani bahwa Allah SWT adalah Tuhan yang wajib disembah , dibawa oleh Nabi Muhammad SAW dengan bantuan malaikat jibril, memiliki kitab suci yang diberi namaAl-Qur’an sebagai pedoman dan penuntun hidup umat muslimin, memiliki 5 rukun Islam dan 6 rukun Iman yang wajib dilaksanakan dan diyakini bahwa melaksanakannya akan diberi balasan berupa surga di alam akhirat kelak.
Allah SWT berfirman dalam surah Ali-Imran ayat 19 yang artinya : “Sesungguhnya agama (yang diridhoi) disisi Allah hanyalah Islam.......”
Kutipan ayat Al-Qur’an yang menunjukan bahwa Islam lah agama pembawa kebenaran dan ketentraman serta agama yang diridhoi bagi para pemeluknya. Kebenaran yang dibawa Islamakan berimbas pada perilaku pemeluk agama Islam dalam kehidupan sehari-harinya. Umat muslim (pemeluk agama Islam) yang taat menjalankan perintah-perintah dan menjauhi larangan-larangan yang telah ditentukan Allah SWT akan menunjukan sebuah perilakusosial dalam masyarakat yang terib dan taat akan peraturan. Berbeda dengan seorang muslim yang hanya muslim di KTP saja, tak pernah menghiraukan hukum-hukum yang ditentukan Allah SWT, pasti dalam kehidupannya muslim tersebut akan mengalami kesenjangan hidup, tidak tertib menjalankan hidupnya bahkan dalam bersosialisasi dalam masyarakat mereka-mereka akan menimbulkan kekacauan karena perilaku sosialnya.
Menurut Max Weber, seorang tokoh sosiologi dunia menerangkan bahwa kekuatan pokok perubahan sosial adalah AGAMA. Walaupun Max Weberbukan tokoh Islam tapi setidaknya bisa mengambil pelajaran dari penelitiannya dalam kehidupan bermasyarakat bahwa Agama begitu penting dalam ranah kehidupan seseorang.
Ternyata pernyataan Max Weber tersebut bertolak belakang dengan pengertian Karl Marx seorang ahli sosiologi tentang kekuatan pokok perubahan sosial adalah terletak pada EKONOMI seseorang.
Apa itu Ekonomi ? Mengapa bisa berpengaruh pada perubahan sosial seseorang ?
Ekonomi adalah Ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi dan konsumsi terhadap barang dan jasa. Kegiatan ekonomi akan terus dilakukan manusia setiap harinya bahkan setiap jam, seseorang melakukan berbagai transaksi dengan orang lain. Karena itulah manusia disebut juga manusia ekonomi. Manusia tak kan pernah bisa dilepaskan dari kegiatan ekonomi setiap harinya, dimana pun dan kapan pun waktunya manusia melakukan kegiatan ekonomi.
Sampai sini saya mengaku bahwa pengertian Karl Marx tentang perubahan sosial seseorang dipengaruhi oleh ekonomi adalah BENAR. Keadaan seseorang dalam pengertian modern akan ditentukan oleh keadaan ekonominya. Ketika seseorang memiliki banyak sekali kekayaan, mereka bisa sesuka hatinya menjajakan uang-uang mereka, membeli apa yang mereka mau, dan inilah perubahan sosial seseorang jika mereka memiliki kecukupan finansial. Bagaimana dengan orang yang tidak memiliki kecukupan ekonomi ? Bayangkan sendiri betapa banyaknya gelandangan-gelandangan di negara kita, mereka secara finansial ekonominya terlihat sangat miris sekali. Perilaku dalam masyarakatpun akan berbeda responnya dengan orang yang memiliki kecukupan ekonomi. Jika yang tidak memiliki kecukupan ekonomi, mereka pastinya akan dikucilkan atau dicemooh atau lebih parah lagi di asingkan dalam sebuah masyarakat. Tetapi berbanding terbalik dengan orang yang cukup dibidang ekonominya, mereka pastinya dipuja-puja, disegani dan dihormati oleh masyarakat. Inilah yang membuat perilaku sosial zaman modern sekarang ditentukan oleh batasan ekonominya. Seseorang akan berjuang melawan hidupnya walaupun beresiko tinggi jika ekonomi adalah patokan untuk meraih sebuah kehormatan dalam masyarakat.
Manusia yang agamis dan ekonomis sangat dibutuhkan mulai dari sekarang. Jika hanya agamis saja, saya rasa tak akan cukup untuk melakukan perubahan sosial dalam masyarakat dan sebaliknya jika hanya ekonomis, saya rasa orang hanya dilihat dari sebelah mata saja, harga diri seseorang cuma akan dinilai dari besarnya finansial kehidupan. Jadi, kuatkanlah spiritual agama sembari kita berusaha danmemohon dicukupkan ekonominya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H