Mohon tunggu...
Sakti Oktaviani
Sakti Oktaviani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional/UPN 'Veteran' Yogyakarta

menonton film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Naik Turun Tingkat Kemiskinan di Indonesia selama Masa Pandemi

8 Agustus 2022   18:55 Diperbarui: 8 Agustus 2022   19:03 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemiskinan adalah suatu keadaan dimana sorang individu tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan primernya seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal. kemiskinan dapat disebabkkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan, sulitnya mendapat pekerjaan, dan sulitnya akses pendidikan guna meningkatkan kwalitas sumber daya manusia (SDM).

Kemiskinan di Indonesia menjadi salah satu permasalahan yang sampai saat ini masih belum dapat diatasi dengan baik oleh pemerintah RI. Kurangnya kesadaran akan pentingnya pendidikan serta pengalaman untuk meningkatkan kualiatas diri menjadi salah satu penyebab tingginya tingkat kemiskinan. 

Pasalnya, perusahaan dewasa ini menetapkan syarat untuk calon pekerjanya minimal seorang lulusan SMK/SMA dan sudah berpengalaman, sedangkan kebanyakan lulusan SMA/SMK yang baru lulus belum memiliki pengalaman kerja kerena disibukan oleh kegiatan sekolah. 

Dalam kasus ini seseorang yang memiliki pengalaman kerja akan lebih diutamakan dibandingkan yang belum berpengalaman karena dianggap lebih manpu dan lebih terampil dalam melakukan pekerjaan.

Ditambah sejak memasuki pandemi COVID-19 berbagai bidang mengalami penurunan seperti bidang pendidikan, bidang kesehatan, dan tak terkecualli bidang ekonomi. Angka kemiskinan yang awalnya 9,22% dibulan September 2019 naik menjadi 9,78% dibulan Maret 2020 (10,19 % pada September 2020), angka-angka tersebut menunjukan bahwa pandemik COVID-19 berdampak pada bidang ekonomi di Republik Indonesia. 

Beberapa perusahaan memilih untuk mempekerjakan karyawannya dengan sistem Work From Home (WFO), namun tak sedikit juga yang terkena PHK. Karnyawa yang di PHK tentu mengalami kesulitan untuk memenuhi kebubutuhan kesehariannya, terutama yang telah berkeluarga dan menjadi tulang punggung dari keluarga tersebut.

Berbagai cara telah dilakukan untuk mengatasi masalah kemiskinan seperti menyempurnakan program perlindungan sosial, pemperluas kesempatan kerja, mendukung UMKM, memberikan barang subsidi, dan usaha lainnya.

 Usaha-usaha yang dilakukan oleh pemerintah ini membuahkan sebuah hasil, yakni turunnya tingkat kemiskinan yang terjadi di Indonesia per September 2021 mencapai 9,71% dan turun lagi menjadi 9,54% paada Maret 2022.

 Walaupun hasil yang didapat tidak menunjukan perubahan yang signifikan, hasil tersebut tetaplah kabar yang menggembirakan, dimana setiap usaha yang dilakukan oleh pemerintah RI tidaklah sia-sia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun