Mohon tunggu...
gilang ratri sakti
gilang ratri sakti Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Never stop learning, because life never stops teaching

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pengaruh Konsumsi Alkohol terhadap Sirosis Hati

5 Juni 2022   17:19 Diperbarui: 5 Juni 2022   17:22 2061
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengaruh Konsumsi Alkohol

Prevalensi Kasus ALD (Alcohol Liver Disease) berupa Sirosis Hati

Zaman modern sekarang masyarakat sudah tidak asing lagi dengan zat yang bernama alkohol, biasanya alkohol diolah dalam berbagai produk mulai dari pembersih lantai, pelarut cat, antiseptic, bahkan produk olahan minuman ataupun makanan. Dikarenakan sifat alkohol yang dapat menyebabkan kecanduan apabila dikonsumsi secara berlebihan. 

Terutama pada saat ini mulai muncul penyalahgunaan alkohol dalam bentuk produk-produk minuman keras (bir) secara ilegal. Hal inilah yang menjadi fokus utama mengenai masalah kesehatan terutama menyebabkan ALD (Alcohol Liver Disease) berupa penyakit sirosis hepar. Secara global, alkohol menduduki posisi ketujuh penyebab kematian dan kecacatan (DALYs), serta menyebabkan 2,8 juta kematian pada tahun 2016. 

Pada tahun itu, di antara orang dewasa yang berusia kurang dari 50 tahun, alkohol adalah penyebab utama kematian dan DALYs hilang, masing-masing bertanggung jawab atas 3,8% dan 12,2% kematian wanita dan pria. Alkohol terlibat dalam lebih dari 200 kondisi penyakit, termasuk kanker saluran pencernaan dan hati. 

Namun, sebagian besar beban global adalah karena penyakit hati terkait alkohol, terhitung 27% dari semua kematian akibat penyakit hati kronis, dan karsinoma hepatoseluler terkait alkohol, bersama-sama bertanggung jawab atas lebih dari setengah juta kematian setiap tahun.

Mekanisme Perubahan Kondisi Hepar (hati) Normal Menuju Kondisi Sirosis (Gambar 1.1)

Diagnosis Gejala Penyakit Sirosis Hati

Sebagian besar pasien dengan sirosis hati tidak memiliki gejala apapun. Namun, beberapa gejala akan muncul, seperti kelelahan, kehilangan nafsu makan, ketidaknyamanan kuadran kanan atas, dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan. 

Selain itu muncul gejala gangguan hati seperti penyakit kuning, perubahan warna kulit dan mata, hipertensi (termasuk asites dan edema perifer), dan ensefalopati hepatik (seperti kebingungan dan gangguan tidur). Bagi mereka yang memiliki tanda atau gejala klinis penyakit hati atau hasil tes fungsi hati yang harus segera ditindak lanjuti.

Cara Mengobati Penyakit Sirosis Hati 

Penghentian minum (pantang) merupakan bagian dari terapi yang efektif. Namun, transplantasi hati tetap menjadi strategi penyelamatan jiwa bagi pasien dengan penyakit hati alkoholik stadium akhir. Transplantasi hati yang dikembangkan pada tahun 1960 telah membawa harapan bagi penderita penyakit hepar stadium akhir. 

Banyak pemerintah telah berusaha untuk mengurangi permintaan transplantasi melalui undang-undang dan sosial program dengan strategi mengatasi konsumsi kecanduan alkohol. 

Penelitian terbaru telah menjelaskan berbagai bentuk dan stadium penyakit, serta mekanisme dari penyakit tersebut tetapi peningkatan kematian yang stabil di negara berpenghasilan tinggi menunjukkan bahwa respon yang benar-benar efektif untuk sirosis masih belum ditemukan.

Perbandingan Kondisi Hepar Normal dengan Sirosis Hati

Pengaruh Konsumsi Alkohol
Pengaruh Konsumsi Alkohol

Sumber :

  • Osna, N. A., Donohue, T. M., Jr, & Kharbanda, K. K. (2017). Alcoholic Liver Disease: Pathogenesis and Current Management. Alcohol research : current reviews, 38(2), 147--161.
  • Pohl, Keith; Moodley, Prebashan; Dhanda, Ashwin D. (2021), Alcohol's impact on the gut and liver. In: Nutrients. Vol.13 No.9, p. 3170, DOI: 10.3390/nu13093170.
  • Singal, Ashwani K; Bataller, Ramon; Ahn, Joseph; et al. (2018), ACG clinical guideline: Alcoholic liver disease. In: American Journal of Gastroenterology. Vol.113 No.2, pp. 175--194, DOI: 10.1038/ajg.2017.469.
  • Smith, A., Baumgartner, K., & Bositis, C. (2019). Cirrhosis - Diagnosis and Management_Smith_2019. pp.759--770.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun