Mohon tunggu...
Sakira Fauziah
Sakira Fauziah Mohon Tunggu... Mahasiswa - a student

a student

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Masalah dan Strategi Bangsa dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0 dan Pasca Pandemi

27 April 2021   21:45 Diperbarui: 27 April 2021   22:28 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kemudian solusi dalam menghadapi permasalahan di sektor pendidikan yaitu dengan memberikan pemahaman serta sosialisasi mengenai cara cara penggunaan aplikasi yang digunakan untuk pembelajaran jarak jauh. Kemudian  memberikan motivasi belajar kepada siswa. Dengan motivasi belajar dapat memengaruhi mereka untuk bisa berkompetensi di dunia. Lalu ada juga peraturan yang menjelaskan fleksibilitas penggunaan dana BOS untuk mensubsidi kuota agar pembelajaran jarak jauh berjalan dengan lancar. Untuk mengatasi permasalahan penerimaan pajak Negara pemerintah perlu untuk merevisi target penerimaan pajak, proyeksi pertumbuhan ekonomi, dan asumsi makro lainnya.

Saat ini dunia memasuki era revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan meningkatnya konektivitas, interaksi serta perkembangan sistem digital. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, revolusi memiliki arti yaitu perubahan yang bersifat cepat, sedangkan industry memiliki arti yaitu usaha pelaksanaan proses produksi. Jadi, dapat disimpulkan pengertian dari revolusi industri yaitu suatu perubahan yang berlangsung sangat cepat dalam proses produksi dimana yang awalnya pekerjaan ini dikerjakan oleh manusia digantikan dikerjakan oleh mesin, dan barang produksi mempunyai nilai tambah yang tinggi. 

Revolui industri 4.0 telah mengubah cara kerja manusia dari yang manual menjadi digitalisasi. Menurut pendapat Menteri Perindustrian dan Perdagangan, Airlangga Hartanto, revolusi industry 4.0 menjadikan proses produksi berjalan dengan internet sebagai penopang utama. Konsep revolusi industrI 4.0 merupakan konsep yang pertama kali  diperkenalkan oleh professor Klaus Schwah, beliau menyatakan bahwa revolusi industry 4.0 secara fundamental dapat mengubah cara kita hidup, bekerja, dan berhubungan satu dengan yang lain. 

Revolusi industri ini sudah memasuki fase keempat selama dekade terakhir ini. Perubahan dari fase ke fase selalu memberi perbedaan yang lebih spesifik pada sisi kegunaannya. Fase pertama (1.0) menitik beratkan pada mekanisme produksi. Fase kedua (2.0) sudah mulai beranjak pada produksi massal yang terintegrasi denga quality control dan standarisasi. Kemudia fase ketiga (3.0) telah memasuki tahap keseragaman massal yang bertumpu pada integrasi komputerisasi. 

Lalu fase keempat (4.0) menghadirkan digitalisasi dan otomatisasi. Pada era revolusi industri 4.0 ini, banyak tantangan yang masih dihadapi, antara lain infrastruktur digital dan platform yang belum memadai dan belum optimal. Contohnya kecepatan fiber optic masih dibawah 10 Mbps, teknologi seluler masih menggunakan 4G dan belum siap untuk 5G. Lalu, adanya masalah pada tenaga kerja yang tidak terlatih. Belum adanya pusat pusat inovasi juga menjadi tantangan pada era revolusi industry 4.0 ini. Kemudian, industry kecil dan menengah masih tertinggal padahal sebagain besar pekerja di Indonesia bekerja pada IKM yang produktivitasnya masih rendah.

Pemerintah Indonesia telah menetapkan upaya upaya untuk menghadapi revolusi industri 4.0. Yang pertama, peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan lebih menekankan pada science, teknologi, engineering, art, mathematic, dan juga meningkatkan kualitas sekolah kejuruan agar sumber daya manusia di Indonesia semakin terlatih. Kedua, membangun infrastruktur digital nasional dengan meningkatkan kualitas ineternet dengan kecepatan yang tinggi. Kemudian yang ketiga, memberdayakan usaha mikro, kecil, dan menengah. Keempat, adanya pembangunan ekosistem inovasi. Dan yang terakhir intensif untuk investasi teknologi.

Menurut saya, kita harus berusaha untuk mengadaptasikan diri kita pada pandemic covid 19 dan revolusi industri 4.0 ini karena keduanya ini sudah beriringan dengan kehidupan kita. Jadi apabila kita sudah bisa beradaptasi dengan keduaya kita tidak akan kaget dan dapat menyesuaikannya. Kemudian kita juga harus pandai untuk memanfaatkan teknologi di era revolusi industri 4.0 ini. Kita dapat menggunakan teknologi untuk mencegah covid 19 merajalela, contohnya kita bisa menggunakan genose untuk mendeteksi covid. Lalu, adanya penelitian mengenai vaksin dengan menggunakan teknologi yang canggih memungkinkan untuk dapat mengurangi laju pertumbuhan covid 19. 

Kemudian, adanya analisis masalah covid 19 ini mulai dari penyebab, factor, dan solusi yang tepat dengan teknologi yang ada agar masyarakat dapat melakukan aktivitas secara normal seperti biasa. Dan untuk menghadapi sistem pendidikan selama pandemic covid 19, kita bisa memanfaatkan teknologi untuk menjadi sarana dalam pembelajaran jarak jauh agar menjadi lebih efektif misalnya dengan adanya fitur ruang guru, zoom meeting, dan semacamnya. Dengan adanya aplikasi semacam itu, saya rasa cukup efektif untuk digunakan dalam pembelajaran karena memudahkan siswa untuk memahami pelajaran. Kemudian untuk sector ekonomi kita bisa memanfaatkan tenologi untuk melakukan jual beli, misalnya menggunakan tokopedia, bukalapak, dsb. Lalu kita juga bisa transaksi menggunakan m-banking, dana, ovo, dll.

Covid-19 menjadi masalah kesehatan baru yang harus diwaspdai oleh seluruh masyarakat dunia. Penyakit yang sudah mewabah ini harus terus ditekan penyebarannya agar tidak semakin meluas dan kepedulian masyarakat harus terus ditingkatkan. Perlu adanya peran pemerintah untuk menyiapkan vaksin bagi masyarakat Indonesia untuk menciptakan herd imunity yang menjadi proteksi dini penyebaran covid-19. Peran dari masyarakat juga tidak bisa dikesampingkan seperti harus tetap menaati protokol kesehatan 5M dan selalu menerapkan pikiran yang optimis dan positif serta pola hidup sehat untuk meningkatkan kekebalan imun secara mandiri. 

Di sisi lain, perkembangan revolusi industri 4.0 juga harus tetap berjalan dan berkembang setiap harinya untuk mengubah pola pikir masyarakat menjadi lebih modern dan efisien. Revolusi industri 4.0 memang tidak bisa kita hindarkan dan harus menjadi bagian dari kehidupan kita karena apabila kita terlalu abai, maka kita akan tersingkirkan dalam meraih kesuksesan di masa depan. Perkembangan yang semakin pesat menjadi kunci masyarakat untuk bisa adaptif terhadap perubahan baru di segala bidang. 

Kedua kasus yaitu covid-19 dan revolusi industri 4.0 memang sangat berbeda pembahasannya, tetapi dari korelasi kedua kasus tersebut dapat menimbulkan solusi yang terbaik untuk pemecahan kasus covid-19. Hal ini menjadi bukti bahwa revolusi industri 4.0 bisa menjadi media untuk menganalisis bagaimana covid-19 bisa dideteksi, dicegah, dan diobati dengan baik menggunakan pemanfaatan teknologi terkini yang sudah canggih. Teknologi yang canggih akan menghasilkan perbaikan kesehatan dari covid-19 secara akurat dan efektif karena menggunakan metode-metode yang cepat dan tepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun