Mitos Kedokteran - Mandi Malam Membuat Rematik
Rheumatoid arthritis atau biasa disebut dengan rematik adalah sebuah penyakit inflamasi sistemik yang kronis, yang mana penyakit ini menyerang cairan sinovial.
Berdasarkan waktu terserangnya seseorang dengan rematik, penyakit ini dapat dibagi menjadi dua, yang pertama adalah penyakit rematik yang tanda gejalanya kurang dari 6 bulan sebelum penyakitnya benar-benar muncul, yang kedua adalah penyakit rematik yang tanda gejalanya lebih dari 6 bulan sebelum penyakitnya benar-benar muncul.1
Rematik dapat memengaruhi berbagai macam jaringan ataupun organ, namun yang paling utama adalah rematik dapat memengaruhi cairan sinovial, yaitu cairan sendi. Terdapat 335 juta penduduk dunia yang terserang rematik menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2016.Â
Sedangkan di Indonesia, terdapat 2 juta penduduk yang terserang penyakit rematik, yang mana angka wanita yang terserang berbanding tiga banding satu dengan angka laki-laki yang terserang.2
Dalam masyarakat, tersebar sebuah pemahaman mengenai pengaruh seseorang yang sering mandi malam dengan terserangnya orang itu oleh rematik. Namun, hal ini masih dijadikan sebuah pertanyaan besar bagi segelintir orang yang tidak percaya dengan teori ini.
Sebenarnya, rheumatoid arthritis atau rematik dapat terjadi karena reaksi dari autoimun di dalam jaringan sinovial. Yang mana prosesnya berawal dari dihasilkannya enzim-enzim di dalam sendi yang menyebabkan terpecahnya kolagen sehingga menyebabkan terjadinya edema, proliferasi atau perbanyakkan membran sinovial sehingga pada akhirnya terbentuklah pannus.
Penghancuran tulang rawan yang dapat menyebabkan erosi tulang terjadi akibat pannus. Sehingga, kemampuan elastisitas otot menjadi hilang akibat hilangnya permukaan sendi. Hal ini mempengaruhi gerak sendi dan dapat menyebabkan nyeri otot atau otot dapat menjadi kaku.3
Penyebab pasti seseorang dapat terserang rematik masih belum diketahui, namun yang pasti lingkungan serta faktor genetik sangat berpengaruh. Sedangkan faktor resiko seseorang dapat terserang rematik antara lain yang pertama adalah karena umur, biasanya rematik terjadi pada seseorang yang berumur antara 30 tahun sampai dengan 50 tahun.
Selanjutnya yang kedua adalah jenis kelamin, wanita lebih rentan terserang penyakit rematik yang mana perbandingan pasien laki-laki dengan wanita adalah 2:1. Yang terakhir adalah faktor genetik, yang mana riwayat dari keluarga dapat menentukan keturunan selanjutnya akan terserang rematik pula atau tidak.1
Faktor resiko lain yang dapat menyebabkan orang terkena rematik adalah gaya hidup orang tersebut yang mana antara lain kebiasaan merokok, karena menurut Miklus (dkk), resiko seorang perokok untuk terserang rematik 4 kali lebih besar daripada seseorang yang tidak memiliki kebiasaan untuk merokok.