Mohon tunggu...
Sakinahtul Rohmah
Sakinahtul Rohmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Psikologi

Vellichor

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengapa Bau Dapat Menghidupkan Ingatan?

4 Juni 2021   11:23 Diperbarui: 4 Juni 2021   12:02 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kenapa kita harus bersyukur akan hal itu? Karena mengingat masa lalu dapat memberikan banyak efek yang menguntungkan. Dengan mengingat masa lalu kita terhubung kembali dengan diri kita sebelumnya, dengan diri yang (mungkin) telah kita lupakan. Proses ini bermanfaat karena dapat memberikan perspektif berbeda tentang hidup dan memberikan pemaknaan terhadap hidup kita saat ini.

Saat berhadapan dengan diri kita yang lebih muda, mungkin berbeda, lebih polos, dan dengan demikian kita dapat mengajukan pertanyaan tentang kedirian dan sebab-akibat---kita bertanya-tanya bagaimana kita berakhir di tempat kita sekarang---pilihan hidup, motif, dan keinginan apa yang telah membawa kita ke tempat ini dan menemukan diri kita di hari ini.

Dengan ini dapat disimpulkan bahwa masa lalu yang dibangkitkan oleh suatu bau dapat memberikan efek positif, harga diri, kontinuitas diri, optimisme, dan makna hidup yang lebih tinggi.

Tulisan ini dikirimkan oleh Sakinahtul Rohmah, Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

References : 

Bergland, C. (2021, 9 Maret). Why Smells and Memories Are So Strongly Linked in Our Brains. Tulisan pada https://www.psychologytoday.com/us/blog/the-athletes-way/202103/why-smells-and-memories-are-so-strongly-linked-in-our-brains

Groes, S., dan Tom Mercer. 2021. Smell and Memory in the Black Country: The Snidge Scumpin' Experiments. Pada  Smell, Memory, and Literature in the Black Country. Diedit oleh Groes, S.,dan RM Francis. Palgrave Macmillan. London, UK.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun