Faktor yang Mempengaruhi Kelekatan
 1. Kualitas Pengasuhan: Pengasuh yang responsif dan peka terhadap kebutuhan anak cenderung mendukung kelekatan yang aman. 2. Temperamen Anak: Anak dengan temperamen yang sulit mungkin membutuhkan pengasuhan yang lebih sabar untuk membangun kelekatan yang aman. 3. Lingkungan Sosial: Dukungan sosial dari keluarga besar atau komunitas dapat memengaruhi kualitas kelekatan. 4. Pengalaman Traumatis: Pengalaman seperti kekerasan, kehilangan pengasuh, atau pengabaian dapat mengganggu pembentukan kelekatan.Â
Dampak Kelekatan pada Masa Dewasa Teori Bowlby dan Ainsworth menunjukkan bahwa pola kelekatan di masa kanak-kanak memengaruhi hubungan interpersonal dan kesehatan emosional di masa dewasa. Dalam penelitian lanjutan, ditemukan bahwa pola kelekatan dapat terbawa hingga dewasa, terutama dalam hubungan romantis. Misalnya:Â
Secure Attachment:Â
Hubungan yang stabil, saling mendukung, dan penuhÂ
kepercayaan. Avoidant Attachment: Kesulitan dalam menunjukkan kerentanan emosional.
 Anxious Attachment:
Kecemasan akan kehilangan pasangan atau kebutuhan akan validasi yang berlebihan. Disorganized Attachment: Hubungan yang penuh konflik dan sulit diprediksi.Â
 Kritik terhadap Teori Attachment
 1. Kurangnya Perhatian pada Faktor Budaya: Pola kelekatan dapat bervariasi antar budaya. Misalnya, di beberapa budaya, kelekatan cemas mungkin lebih umum karena pola asuh yang berbeda.
 2. Generalisasi: Teori ini terkadang terlalu menekankan hubungan dengan satu pengasuh utama, mengabaikan pengaruh orang lain seperti ayah atau pengasuh alternatif.Â