Mohon tunggu...
Sakinah mawardah
Sakinah mawardah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

teori attachment yang dikemukakan oleh Mary Ainsworth & John Bowlby

18 Januari 2025   22:25 Diperbarui: 18 Januari 2025   22:25 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Teori Attachment atau teori kelekatan yang dikembangkan oleh John Bowlby dan diperluas oleh Mary Ainsworth merupakan salah satu teori utama dalam psikologi perkembangan. Teori ini menjelaskan bagaimana hubungan emosional yang terbentuk antara anak dan pengasuh utamanya (biasanya ibu) memengaruhi perkembangan sosial, emosional, dan kepribadian anak sepanjang hidupnya. Kontribusi John Bowlby Bowlby adalah tokoh utama yang pertama kali mengembangkan konsep dasar teori attachment. Ia percaya bahwa attachment merupakan kebutuhan biologis yang penting bagi kelangsungan hidup anak. Menurut Bowlby, anak-anak secara alami memiliki sistem perilaku yang mendorong mereka untuk mencari kedekatan dengan pengasuh mereka, terutama dalam situasi stres atau bahaya. Hubungan ini memberikan rasa aman dan perlindungan bagi anak.

 Prinsip Utama Teori Bowlby

 1. Attachment sebagai Kebutuhan Biologis: Bowlby berpendapat bahwa kelekatan adalah bagian dari evolusi manusia. Perilaku seperti menangis, tersenyum, atau merangkak menuju pengasuh adalah mekanisme untuk memastikan anak mendapatkan perlindungan. 

2. Rasa Aman (Secure Base): Pengasuh yang responsif dan konsisten memberikan rasa aman kepada anak. Anak yang merasa aman lebih cenderung menjelajahi lingkungannya, karena tahu mereka dapat kembali ke pengasuh saat merasa cemas.

 3. Internal Working Model (Model Kerja

 Internal): Hubungan awal dengan pengasuh membentuk model kerja internal tentang bagaimana anak memandang diri sendiri, orang lain, dan dunia. Jika hubungan tersebut positif, anak akan merasa dirinya layak dicintai dan percaya pada orang lain. 

4. Periode Kritis: Bowlby menekankan pentingnya periode awal kehidupan (0-3 tahun) untuk pembentukan kelekatan yang kuat. Jika hubungan kelekatan terganggu pada periode ini, dampaknya bisa memengaruhi perkembangan emosional anak di masa depan.  Kontribusi Mary Ainsworth Mary Ainsworth, seorang psikolog perkembangan, memperluas teori Bowlby dengan melakukan penelitian empiris yang mengidentifikasi berbagai jenis kelekatan. Melalui eksperimen yang disebut Strange Situation (Situasi Aneh), Ainsworth mengamati bagaimana anak-anak bereaksi terhadap perpisahan dan reuni dengan pengasuh mereka. Strange Situation Strange Situation adalah eksperimen laboratorium yang dirancang untuk mengukur pola kelekatan anak. Dalam eksperimen ini, anak-anak (usia 12-18 bulan) ditempatkan dalam situasi asing bersama pengasuh, kemudian dipisahkan dan dipertemukan kembali. Berdasarkan respons anak, Ainsworth mengidentifikasi empat pola kelekatan utama: Empat Tipe Attachment Menurut Ainsworth 

1. Secure Attachment (Kelekatan Aman) Karakteristik: Anak merasa aman saat pengasuh ada dan cemas saat pengasuh pergi, tetapi mampu tenang saat pengasuh kembali. Anak menunjukkan eksplorasi yang aktif ketika pengasuh berada di dekatnya. Penyebab: Pengasuh yang responsif, konsisten, dan peka terhadap kebutuhan anak. Dampak Jangka Panjang: Anak dengan kelekatan aman cenderung memiliki hubungan sosial yang sehat, percaya diri, dan mampu mengelola stres.

 2. Avoidant Attachment (Kelekatan Menghindar) Karakteristik: Anak tampak tidak peduli terhadap keberadaan atau kepergian pengasuh. Saat pengasuh kembali, anak cenderung menghindar atau tidak menunjukkan ketergantungan. Penyebab: Pengasuh yang kurang responsif atau sering mengabaikan kebutuhan emosional anak. Dampak Jangka Panjang: Anak mungkin tumbuh menjadi individu yang mandiri secara berlebihan tetapi memiliki kesulitan dalam menjalin hubungan emosional yang mendalam. 

3. Ambivalent/Anxious Attachment (Kelekatan Cemas-Ambivalen) Karakteristik: Anak sangat cemas saat pengasuh pergi dan sulit untuk ditenangkan saat pengasuh kembali. Anak menunjukkan ketergantungan berlebihan tetapi juga kemarahan terhadap pengasuh. Penyebab: Pengasuh yang tidak konsisten dalam merespons kebutuhan anak. Dampak Jangka Panjang: Anak cenderung memiliki hubungan yang penuh kecemasan, takut ditolak, dan sulit mempercayai orang lain. 

4. Disorganized Attachment (Kelekatan Tidak Terorganisir) Karakteristik: Anak menunjukkan perilaku yang kontradiktif, seperti mendekati tetapi juga menjauh dari pengasuh. Anak sering terlihat bingung atau takut terhadap pengasuh. Penyebab: Pengasuh yang sering bersikap kasar, abusif, atau menjadi sumber ketakutan bagi anak. Dampak Jangka Panjang: Anak dengan kelekatan ini berisiko tinggi mengalami masalah emosional dan perilaku, seperti depresi atau kecenderungan destruktif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun