Membahas persoalan tetang Wanita tidak akan pernah ada habisnya, karena banyak yang mengatakan bahwasanya Wanita sumber kedamaian dan tiang dari rahasia kesuksesan bagi laki-lak dan kehancuran bagi laki-laki pula. Dalam agama islam Wanita sangat dimuliakan dan sangat diperhatiakan setiap halnya.Â
Banyak orang mengatakn bawasannya islam mengekang, membatasi Wanita, bahkan tidak ada kebebasan untuk mereka. padahal islam turun untuk menjaga dan menjauhkan mereka dari hal yang tidak diinginkan. sehingga terdapat beberapa syariaat yang dikhususkan untuk Wanita seperti haidh, mahar, nifas, istihadhoh dan termasuk aurat Wanita.Â
Wanita diciptakan begitu spesial bahkan suara Wanita menjadi perhatian khusus dalam islam. seperti yang kita ketahui suara Wanita penuh kelembutan, kemerduan dan memilik khas sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi kaum adam.
 Wanita begitu dijaga dalam islam terutama masalah aurat. Pada dasarnya aurat Wanita adalah seluruh tubuh selain dari wajah dan telapak tangan.Â
Tetapi dalam Madzab Hanfiyah mengatakan bahwasanya telapak kaki bukanlah aurat . Terdapat beberapa pendapat ulama' tentang suara Wanita, ada yang mengatakan bahwasanya suara Wanita adalah aurat, namun mayoritas ulama' juga ada yang mengatakan bahwasanya suara Wanita bukanlah aurat, meskipun mereka sepakat bahwasannya suara dapat menimbulakan fitnah dan syahwat.Â
Dan perlu diketahui sebelumnya bahwasannya suara disini adalah segalah sesuatu yang dapat didengar oleh pendengar manusia dan energi yang muncul berupa getaran diudara yang berasal dari berbagai benda. Suara dapat berasal dari berbagai hal terutama keluar dari mulut manusia.
Suara Wanita mendapat perhatian khusus dalam islam, terutama pada zaman sekarang yang tetentunya wanitanya sangat lah berbeda dengan zaman dahulu dan sebagaima kita ketahui bahwasannya banyak Wanita yang ikut ambil dalam penyetaran gender dengan konsekuensi Wanita akan sering berinteraksi dengan kaum laki-laki dengan batas wajar seorang Muslimah dengan seorang muslim.
Secara Islam Normatif Pendapat ulama' mengenai suara adalah aurat terdapat dalam Q.S An-Nur: 31
"... ..."
"...dan, janganlah mereka menghentakan kaki mereka agar diketahui perhiasan yang yang mereka sembunyikan..."
Dalam Q.S An-Nur: 31 melarang wanita dengan sengaja memperdengarkan perhiasannya kepada laki-laki yang bukan mahromnya, dan suara Wanita adalah perhiasanya. Oleh sebab itu suara Wanita dapat dibilang perhiasan karena hal tersebut adalah sesuatu keindahan bagi pemiliknya. Dan terdapat pula dalam Q.S Al- Ahzab:32
"Wahai istri-istri Nabi! Kamu tidak seperti perempuan-perempuan yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk (melemah lembutkan suara) dalam berbicara sehingga bangkit nafsu orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik"
Ayat tersebut menyebutkan larang bagi istri istri nabi untuk tunduk (melemah lembutkan suara) dalam berbicara kepada laki-laki, karena suara perempuan dapat menarik perhatian laki-laki yang memiliki nafsu didalam hatinya. Untuk tunduk yang dimaksud saat berbicara adalah segalah hal yang makruh bagi Wanita saat berbicara pada laki-laki yang bukan mahrom.
Adapun yang ulama' yang berpendapt bahwasannya suara Wanita bukanlah aurat dengan dasar Q.S Al-mujjadilah: 1
"Sungguh, Allah telah mendengar ucapan perempuan yang mengajukan gugatan kepadamu (Muhammad) tentang suaminya, dan mengadukan (halnya) kepada Allah, dan Allah mendengar percakapan antara kamu berdua. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar, Maha Melihat."
Dan Secara Islam Historis seperti yang diketahui sebelum islam datarng Wanita dianggap tidak berguna hanya sebagai pemuas nafsu laki-laki pada saat itu, dan sebagai hiburan bagi mereka. Kemudian islam datang mengangkat derajat Wanita dengan diturunkannya ayat-ayat yang khusus memuliakan Wanita dengan tujuan menjaganya. Dan para laki laki memilki hati yang lemah, mereka suka berbuat maksiat.Â
Pendapat tersebut sesuai dengan riwayat berikut: "Bisyr menceritakan kepada kami, ia berkata: Yazid menceritakan kepada kami, Sa'id menceritakan kepada kami dari Qatadah, tentang firman Allah SWA , Ia berkata: maksudnya adalah syahwat untuk berbuat zina. Sehingga dapat diketahui pada ayat tersebut, keaadaan pada saaat itu laki laki masih banyak dalam kelemahan iman atau karena masih memilliki keraguan terhadap agama islam.Â
Dari penjabaran tersebut dapat diketahui bahwasaanya Allah melarang Wanita untuk melemahkan (mendayu dayu,dibuat buat)karena iman laki-laki yang masih lemah Ketika mendengar suara Wanita.
Histori yang menjelaskan suara bukanlah aurat dapat kita lihat dari Buraidah berkata " rosullulaoh saw. Melakukan peperangan. Ketika sudah Kembali,datang kepadanya, seorang budak perempuan berkulit hitam , kemudian ia berkata,"wahai rosulullah, aku bernazar jika kamu dalam keadaan selamat , aku akan memainkan rebanan dan bernyanyi dihadapanmu .Â
Rosullulaoh saw. Bersabda, jika kamu sudah bernazar maka pukullah rebanah itu. Jika tidak berdazar, tidak usah dipukul rebananya.perempuan itupun memainkannya reabannya lalu masuklah abu bakar,ia masih memainkannya . kemudian masuklah Ali, ia masih memainkannya.Â
Kemudian masuklah ustman, ia masih memainkannya.kemudian keteika umar yang masuk ,dibantinglah rebana itu, dan ia duduk (ketakutan). Kemudian Rosullullah saw. Bersabda " wahai umar setan aja benar-benar takut kepadamu. Ketika aku duduk, ia memukul rebana, Ketika abu bakar,ia masih memainkannya . ketika Ali, ia masih memainkannya. Kemudian masuklah ustman, ia masih memainkannya . Namun, Ketika kamu yang datang , ia melemparkan rebana itu"
 Imam Ali al-Qori mengomentari mengomentari kisah ini dengan mengatakan
"ini merupakan dalil bahwa mendengarkan suara perempuan yang bernyanyi adalah mubah jika tidak ada fitnah"
 Tentu bagaimana jika seorang Wanita membaca al-Qur"an didepan laki_laki ? seperti yang dipaparkan sebelumnya bahwasannya suara Wanita yang dimaksut adalah suara yang meandayu dayu, yang dipelankan tidak pada kadarnya, yang dihalus haluskan yang diperkirakan dapat menimbulakan syahwat laki-laki. Dan membaca al-Qur'an ada hal yang membacanya adalah ibadah . dan pendengarnya tujuannya adalah untuk mendapatkan faedah dan mentadaburi firman-Nya .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H