"Wahai istri-istri Nabi! Kamu tidak seperti perempuan-perempuan yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk (melemah lembutkan suara) dalam berbicara sehingga bangkit nafsu orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik"
Ayat tersebut menyebutkan larang bagi istri istri nabi untuk tunduk (melemah lembutkan suara) dalam berbicara kepada laki-laki, karena suara perempuan dapat menarik perhatian laki-laki yang memiliki nafsu didalam hatinya. Untuk tunduk yang dimaksud saat berbicara adalah segalah hal yang makruh bagi Wanita saat berbicara pada laki-laki yang bukan mahrom.
Adapun yang ulama' yang berpendapt bahwasannya suara Wanita bukanlah aurat dengan dasar Q.S Al-mujjadilah: 1
"Sungguh, Allah telah mendengar ucapan perempuan yang mengajukan gugatan kepadamu (Muhammad) tentang suaminya, dan mengadukan (halnya) kepada Allah, dan Allah mendengar percakapan antara kamu berdua. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar, Maha Melihat."
Dan Secara Islam Historis seperti yang diketahui sebelum islam datarng Wanita dianggap tidak berguna hanya sebagai pemuas nafsu laki-laki pada saat itu, dan sebagai hiburan bagi mereka. Kemudian islam datang mengangkat derajat Wanita dengan diturunkannya ayat-ayat yang khusus memuliakan Wanita dengan tujuan menjaganya. Dan para laki laki memilki hati yang lemah, mereka suka berbuat maksiat.Â
Pendapat tersebut sesuai dengan riwayat berikut: "Bisyr menceritakan kepada kami, ia berkata: Yazid menceritakan kepada kami, Sa'id menceritakan kepada kami dari Qatadah, tentang firman Allah SWA , Ia berkata: maksudnya adalah syahwat untuk berbuat zina. Sehingga dapat diketahui pada ayat tersebut, keaadaan pada saaat itu laki laki masih banyak dalam kelemahan iman atau karena masih memilliki keraguan terhadap agama islam.Â
Dari penjabaran tersebut dapat diketahui bahwasaanya Allah melarang Wanita untuk melemahkan (mendayu dayu,dibuat buat)karena iman laki-laki yang masih lemah Ketika mendengar suara Wanita.
Histori yang menjelaskan suara bukanlah aurat dapat kita lihat dari Buraidah berkata " rosullulaoh saw. Melakukan peperangan. Ketika sudah Kembali,datang kepadanya, seorang budak perempuan berkulit hitam , kemudian ia berkata,"wahai rosulullah, aku bernazar jika kamu dalam keadaan selamat , aku akan memainkan rebanan dan bernyanyi dihadapanmu .Â
Rosullulaoh saw. Bersabda, jika kamu sudah bernazar maka pukullah rebanah itu. Jika tidak berdazar, tidak usah dipukul rebananya.perempuan itupun memainkannya reabannya lalu masuklah abu bakar,ia masih memainkannya . kemudian masuklah Ali, ia masih memainkannya.Â
Kemudian masuklah ustman, ia masih memainkannya.kemudian keteika umar yang masuk ,dibantinglah rebana itu, dan ia duduk (ketakutan). Kemudian Rosullullah saw. Bersabda " wahai umar setan aja benar-benar takut kepadamu. Ketika aku duduk, ia memukul rebana, Ketika abu bakar,ia masih memainkannya . ketika Ali, ia masih memainkannya. Kemudian masuklah ustman, ia masih memainkannya . Namun, Ketika kamu yang datang , ia melemparkan rebana itu"
 Imam Ali al-Qori mengomentari mengomentari kisah ini dengan mengatakan