Jiwa bersama celoteh sang pencipta barisan syair indah, meski dalamnya makna tak pernah seindah syair.
Dalam waktu yang terus berpacu, biarkan sunyi ini bernyanyi, mencoba didengar di tengah riuh keramaian, dan biarkan jiwa ini menjadi sunyi, Mengisi sudut hatimu ketika kau tlah lelah membuang air mata. Biarkan sunyi bernyanyi, alunkan lagu yang kau suka, mengisi sudut hatimu yang tengah resah meski ku tau sunyi tak pernah berbunyi.
Indah sesuatu hal yang selalu manusia tuju, selalu jiwa dambakan. Dari sudut lain terkadang indah adalah ketika yang jiwa lakukan dapat menjadi indah untuk orang lain, meski pada akhirnya jiwa hanya menjadi air mata bahkan hanya menjadi sunyi.
“sadar diri tak sempurna, namun biarkan cinta ini kan tetap ada, dan terlukis indah dalam air mata”
Sakid, 15
Sumber foto: Dokumen Pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H