Mohon tunggu...
Sakhi Rahman Rahim
Sakhi Rahman Rahim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sosiologi FIS UNJ

Seorang mahasiswa biasa.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Vaksinasi dalam Rangka Menekan Angka Positif COVID-19 di Desa Cilebut Barat

18 Mei 2022   10:47 Diperbarui: 18 Mei 2022   11:01 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

WHO menyatakan Virus COVID-19 sebagai pandemi dengan skala global karena persebarannya yang sangat cepat. Negara kita, Indonesia, tidak luput dari persebaran virus yang mengancam sistem pernapasan ini. Virus COVID-19 muncul pertama kali di daerah Wuhan, China. Lalu tersebar ke seluruh penjuru dunia hingga ke Indonesia. 

Kasus pertama positif COVID-19 di Indonesia muncul di Kota Depok pada 2 Maret 2020. Dan menyebar ke daerah-daerah lain bahkan ke desa-desa seperti Desa Cilebut Barat. Pandemi COVID-19 ini menyerang tidak hanya aspek kesehatan saja, tapi aspek-aspek lain seperti sosial, ekonomi, pendidikan, dan lain sebagainya.

Dalam merespon pandemi COVID-19 ini, pemerintah daerah dan masyarakat Desa Cilebut Barat saling bekerja sama melawan pandemi tersebut. Kerjasama antara pemerintah dan masyarakat ini menjadi kunci dalam melawan pandemi. Pandemi telah membatasi mobilitas masyarakat dalam upaya pemenuhan kebutuhan mereka. Jika tidak ditangani dengan benar, hal ini akan terus berkelanjutan. 

Desa Cilebut Barat memiliki beberapa program sosial untuk melawan pandemi COVID-19, salah satu yang menjadi fokus utama mereka adalah vaksinasi COVID-19. Program ini sudah dijalankan sejak bulan Juli tahun 2021 dilaksanakan dari hari senin sampai jumat dan berlangsung mulai dari pagi sampai siang hari. 

Jenis vaksin yang diberikan adalah jenis Sinovac dan Covovax. Program vaksinasi COVID-19 ini dilaksanakan di kantor Desa Cilebut Barat, Puskesmas Cilebut Barat, dan Lapangan Tugu Lonceng Desa Cilebut Barat.

Segala upaya telah dikerahkan, walau mengarah ke arah yang baik, namun fakta bahwa virus COVID-19 ini masih berkeliaran tidak dapat kita pungkiri. 

Untuk mengefektifkan program vaksinasi yang telah dijalankan di Desa Cilebut Barat, kami, sekelompok mahasiswa UNJ program studi Sosiologi, membuat sebuah desain program yang berjudul Vaksinasi Booster yang dirancang berdasarkan data-data yang kami dapat. 

Program ini diharap dapat membantu masyarakat Desa Cilebut Barat dalam melawan pandemi COVID-19 yang masih tersisa hari ini.

Untuk mendapatkan vaksinasi ini, masyarakat terlebih dahulu harus mendapatkan vaksinasi pertama dan kedua karena sifat dari vaksin booster ini adalah memperkuat imun kekebalan tubuh. Dalam pelaksanaan program ini, dibutuhkan beberapa pihak lain dalam rangka menyukseskan program sosial ini, seperti warga, tokoh masyarakat, organisasi masyarakat, desa lain, maupun pemerintah pusat. 

Proses pelayanan program dimaksimalkan dengan sistem daring dan luring agar memudahkan akses warga untuk mendapatkan vaksin.

Adapun visi dan misi dari program yang kami rancang adalah sebagai berikut.

Visi: Mewujudkan masyarakat Desa Cilebut Barat yang sehat, produktif, dan terbebas dari pandemi COVID-19.

Misi:

  1. Menekan naiknya angka positif COVID-19 di Desa Cilebut Barat.

  2. Mewujudkan terciptanya Herd Immunity di Desa Cilebut Barat.

  3. Mendistribusikan vaksin COVID-19 kepada seluruh masyarakat di Desa Cilebut Barat.

Melihat dari evaluasi program vaksinasi sebelumnya, Vaksinasi Booster ini menghadapi beberapa tantangan. Jumlah dosis vaksin yang diberikan pemerintah pusat di Desa Cilebut Barat sangat terbatas. Vaksinasi harus dilakukan secara harian dan terbatas. Membutuhkan waktu yang cukup lama agar seluruh penduduk Desa Cilebut Barat tervaksinasi. 

Juga terbatasnya jumlah tenaga kesehatan di Desa Cilebut Barat membuat tidak program vaksinasi tidak lancar. Ditambah kurangnya partisipasi masyarakat sebagai relawan yang ikut membantu program ini. 

Dalam pelaksanaan vaksinasi sebelumnya, pendaftaran pasien vaksin juga menjadi kendala. Pendaftaran dilakukan secara langsung namun dianggap kurang efektif dan kurang kondusif dalam pelaksanaannya. Di Desa Cilebut Barat, masyarakat disana sangat antusias dalam melaksanakan program vaksinasi ini. 

Namun hal ini menjadi pisau bermata dua. Antusiasme yang tinggi ini tidak diikuti oleh kecakapan pemerintah daerah dalam menangani antusiasme tersebut. Ditambah faktor-faktor sebelumnya, program vaksinasi berjalan sedikit kurang lancar.

Dikatakan berhasil jika program Vaksinasi Booster ketika 50% dari total warga Cilebut Barat yang sudah di Vaksin Dosis kedua mendapatkan Vaksin Booster. Dengan data yang kami dapat melalui wawancara sekretaris desa, warga yang sudah divaksin dosis kedua mencapai sekitar 93% dari total warga Cilebut (44.416 jiwa) atau sekitar 33.643 jiwa. 

Dapat disimpulkan program Vaksinasi Booster ini dianggap berhasil ketika 50% atau sekitar 16.821 jiwa di Desa Cilebut Barat mendapatkan vaksin booster dalam kurun waktu enam bulan selama program ini dilaksanakan. Tentunya, dengan distribusi yang baik serta konsistensi dalam pelaksanaan program juga dengan dukungan dari masyarakat Cilebut Barat, tujuan dari Vaksinasi Booster ini dapat tercapai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun