Mohon tunggu...
Salsa Nurkhaliza
Salsa Nurkhaliza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pendidikan Indonesia

Saya merupakan mahasiswa salah satu perguruan tinggi negeri yang berada di Jawa Barat.

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Contoh Kasus Dampak Negatif Pola Asuh Nenek terhadap Anak Usia Dini yang Ditinggal Ibu TKW

23 Oktober 2023   23:41 Diperbarui: 23 Oktober 2023   23:46 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi meminta uang. Photo by Pixabay: https://www.pexels.com

Ilustrasi meminta uang. Photo by Pixabay: https://www.pexels.com
Ilustrasi meminta uang. Photo by Pixabay: https://www.pexels.com

RF pernah meminta uang ke sembarang orang karena tidak mengetahui perbedaan antara  keluarga dan masyarakat, dengan tindakan seperti itu RF seringkali mendapatkan teguran dari guru dan ledekan dari teman-temannya. Ketika diberitahu oleh guru kalo mau jajan dan meminta uang itu hanya boleh ke nenek saja, RF menangis dan bercerita seringkali ia dimarahi oleh nenek karena hal sepele dan membuatnya trauma apabila tidak menuruti kemauan neneknya. Sedangkan perilaku RF di sekolah sangat pendiam apabila bersama teman-temannya namun menjadi hyperactive apabila mengobrol bersama guru di sekolah. 

Perilaku seperti ini sungguh perilaku yang serius apabila tidak ditangani langsung dan diharapkan tidak akan terulangi. Untung saja guru dari lembaga tempat RF belajar menerapkan Langkah prefentif yang cukup baik meliputi pengarahan terhadap nenek yang seorang diri mengurus RF dan guru akan terus mendidik serta memantau perkembangan RF setelah kejadian tersebut.

Ilustrasi Nenek dan cucu. Photo by cottonbro studio: https://www.pexels.com
Ilustrasi Nenek dan cucu. Photo by cottonbro studio: https://www.pexels.com

Selain RF dengan pola asuh nenek otoriter dan permisif, terdapat RDT yang menjadi contoh pola asuh nenek yang demokratis dan permisif. RDT merupakan anak berusia 3 tahun yang sudah ditinggal oleh ibu pergi TKW tetapi pengasuhan neneknya masih dibersamai oleh ayahnya. Pengasuhan yang diterapkan nenek RDT adalah pengasuhan demokratis karena tercermin bagaimana neneknya bersosialisasi dengan lingkungannya. 

Sikap RDT di sekolah lebih banyak diam daripada biasanya dan tidak selalu pergi keluar kelas untuk memastikan keberadaan sang nenek, mengingat baru ditinggalkan oleh ibunya TKW sejak baru 2 bulan yang lalu. Sebelum ditinggal ibu TKW, RDT pergi ke sekolah bersama ibunya dan sering bersosialisasi dengan teman sebaya seperti anak pada umumnya namun sekarang cukup membatasi diri dan manja terhadap neneknya.

Pola asuh pada anak yang ditinggal ibu bekerja di luar negeri  cenderung tidak berfokus pada satu pola asuh melainkan bersifat campuran meliputi pola asuh demokratis, otoriter dan permisif pada anak. Pola asuh demokratis ditandai dengan orang tua pengganti yang percaya pada kemampuan anak, pola asuh otoriter ditandai dengan anak yang harus patuh pada perintah orang tua atau orang pengganti dan pola pengasuhan permisif ditandai degan orang tua yang tidak peduli terhadap apa yang dilakukan oleh anak (Salafuddin et al, 2020., dalam Hasanah dan Indris, 2022). 

Pola asuh erat kaitannya dengan perilaku, hal ini akan berdampak pada sikap anak di sekolah yang tidak fokus belajar, suka menyendiri hingga tak jarang menjadi bahan bullying teman-temannya karena perilaku yang tidak ia sadari telah menyimpang. Sejauh sikap anak yang tidak merugikan dirinya dan lingkungannya pola pengasuhan nenek yang seperti itu masih dapat dimaklumi. 

Referensi: 

  • Hasanah, S. (2022). DAMPAK POLA ASUH TERHADAP PEMBENTUKAN PERILAKU ANAK TKW. Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha, 4(3), 115-121.
  • Kurnia, I. W. Pola Asuh yang Diterapkan Para Istri TKI dan Dampaknya Pada Anak Mereka: Sebuah Studi Kasus di Desa Prayungan, Bojonegoro.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun