Mohon tunggu...
Saka Tri Utama
Saka Tri Utama Mohon Tunggu... Sejarawan - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Penjelajah waktu tanpa kenal batas!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemimpin Idealisme: Belajar dari Kisah Nabi Ibrahim

10 Agustus 2021   14:39 Diperbarui: 10 Agustus 2021   15:10 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah diangkat menjadi Nabi, Ibrahim mempunyai tugas untuk berdakwah kepada kaumnya dan mengajak agar kaumnya terlepas dari menyembah berhala. Hal tersebut sangatlah sulit dan mendapatkan banyak tantangan bagi Nabi Ibrahim. Namun, kesabaran dan kecerdasan yang dapat membuahkan hasil dari jerih payah usaha Nabi Ibrahim mengembalikan ketauhidan kaumnya.

Hikmah yang dapat diambil dari kisah Nabi Ibrahim adalah dalam berdakwah menyampaikan risalah agama tauhid ia mengajak berdiskusi/berdialektika dengan para petinggi kerajaan hingga berhalanya. Suatu ketika ia menghancurkan seluruh berhalanya dan menyisahkan satu berhala terbesar, lalu senjata penghancurnya digenggam oleh satu berhala terbesarnya. Maka, terjadilah dialektika antara kaumnya dan Nabi Ibrahim hingga kaumnya terheran-heran dan memikirkannya dengan ucapan terakhir Nabi Ibrahim yang digambarkan di surat Al Anbiya ayat 62-66. "Maka mengapakah kamu menyembah selain Allah sesuatu yang tidak dapat memberi manfaat sedikit pun dan tidak (pula) memberi mudarat kepada kamu?".

Pentingnya keahlian berdialog, berdialektika dan berdiskusi dalam suatu urusan (musyawarah) dalam menyelesaikan suatu permasalahan, bermediasi hingga berdiplomasi agar pihak umat Islam dapat mencapai kejayaannya. Saat ini sedang dibutuhkan seorang pemimpin yang dapat menyelesaikan permasalahan umat Islam yang sedang berkonflik untuk dapat diselesaikan secara segera. Dengan adanya kisah dari Nabi Ibrahim dapat kita ambil sebagai ilmu profetiknya dan dapat diimplementasikan oleh generasi muda muslim masa kini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun