Daerah Kabupaten Gunung Kidul yang terletak di selatan provinsi Istimewa Yogyakarta menyimpan berbagai kisah kelam mengenai kondisi sosial masyarakat yang terkenal karena kemiskinannya.Â
Sebab yang menjadi kemiskinan adalah kondisi fisik tanah perbukitan, penuh batuan kapur, serta miskin sumber mata air dan kekurangan makan yang menurut K. Galbraith disebut seaga kemiskinan alamiah.
Menurut Murbyarto kondisi ini disebut sebagai kemiskinan absolut yang melingkupi krisis pangan dan kesehatan, muncul kebodohan, buta huruf, miskin mental, miskin pengetahuan dan miskin ketrampilan. Hal ini tidak sesuai dengan tujuan kemerdekaan bangsa Indonesia yang ingin menciptakan masyarakat yang adil dan Makmur.
Bagaimana perkembangan fisik pertanian dan pengaruh berubahnya sikap mental terhadap pola hubungan sosial masyarakat di pedesaan Gunung Kidul yang mencoba menerapkan sistem Revolusi Hijau akan diulas dalam Jurnal Perkembangan Pertanian di Kabupaten Gunung Kidul dan Akibatnya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi, 1969-1983 yang ditulis Sudijono.Â
Fokus perubahan kepada dua aspek yakni. Pertama, aspek fisik yang meliputi benda-benda berupa pupuk buatan, obat-obatan, pemberantasan hama, perbaikan prasarana produksi, perbaikan alat-alat produksi tani, pemakaian bibit unggul dan cara-cara bercocok tanam yang sesuai kondisi geografis di daerah pegunungan. Kedua, aspek sosial yang melingkupi sistem pendidikan yang dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani dalam penguasaan teknologi baru.
Struktur dan Metodelogi
Berdasarkan hasil bacaan penulis, disini akan memapaparkan struktur dan metodelogi sejarah yang telah Sudjoyono lakukan dalam hasil penelitiannya.Â
Sudijono telah membuat tulisan yang baik di bidang sejarah sosial dan sejarah ekonomi. Sudijono mampu menguraikan rentetan peristiwa aktual sekaligus struktur masyarakat yang terlibat dalam perubahan-perubahan kondisi sosial dan ekonomi masyarakat Gunung Kidul.Â
Struktur pada artukel jurnal ini berbeda dengan jurnal artikel umumnya yang menampilkan abstrak sebagai bangunan sebuah tulisan hasil penelitian; pendahuluan, metode, hasil pembahasan dan penutupan.
Proses pencarian dan pengumpulan sumber sebagai bahan data untuk dapat mensintesiskan dalam tulisan sejarah, diambil dari laporan-laporan arsip pemerintahan Gunung Kidul, Perpustakan daerah Jogjakarta, Majalah dan surat kabar terbitan LP3ES tahun 1979.Â
Selain laporan tertulis, Sudijono juga melakukan sumber lisan dari hasil wawancara langsung kepada informan. Kunci artikel jurnal ini terletak pada hasil wawancara kpada informan, karena informan meyimpan memori kolektif masyarakat yang tidak tersimpan pada sumber tertulis. Ia dalam penelitiannya melakukan kirtik dan pendekatan sebelum diinterpretasikan dalam sebuah tulisan sejarah.