Yang miskin sibuk mencari modal usaha ,mencari kerjaan dan  sesuap nasi untuk keluarga ,Â
Ini bukan usaha bersama saat menjadi kaya dari uang negara ,lupa tetangga, lupa agama .
Pemakan uang negara besok punya Avanza ,istri dua ,dan bisa tertawa ,hahaha.
Kujual idiologi ketetangga untuk mendukung siapa saya .
Negara ini sedang sakit karna pengelolanya berbudaya kera.
Apa yang salah ? Saat sadar ternyata kita ditipu negara dan agama.
Menjadi komunis tidak manis karna jiwa masih percaya tuhan yang maha kasih.
Apakah negara dan agama yang salah ? Ternyata yang mengelola sistem negarawan dan agamawan yang sangat menawan .Tapi tidak mencerminkan dermawan.
Apa boleh buat ikuti sistem supaya aman dan menjadi jutawan ,berjuang untuk negara kutu kupret ,kepepet masuk dompet.
Jadi jurnalis idealis hanya makan dari tulisan dan narasi itu juga tidak cukup untuk mebeli kebutuhan sehari hari.
Dikritisi malah makin menjadi ,tapi suatu saat pasti ada yang masuk bui.
Memiliki ambisi dari hati untuk mengungkap sebuah kebenaran ,salah yah salah ,bener yah bener.
Yang salah masuk bui yang benar di apresiasi.Kita tumpul untuk merepolusi negri ini.
Berdiri sendiri tanpa henti ,meskipun masih bersembunyi ,takut karna lawannya sodara sendiri .Â
Untuk negara tidak ada kata, dari jakarta sampai desa yang terbata bata.
Pejabat takut dengan kata kataÂ
Sehingga pembongkar kejahatan tidak bisa berkata ,karna berbagi uang negara.
Yang kaya dari uang negara semakin aman dinegara tercinta kita.
Tapi diri sendiri tidak bisa apa apaÂ
Kendaraan saja tidak punya.
Hanya bisa menulis sesuai data dan fakta ,
Yang hanya jadi opini dan cerita belakaÂ
Tidak di usut Karna ini usaha bersama.
Sejahtara adalah slogan baligho dan debat capres ,tunggu setelah beres ,apakah ada gajih tiap bulan untuk warga .
Sudahlah jangan ada gombal rayuan seperti wanita yang menjajakan pantat dan dada .cukup gajih tiap bulan untuk warga satu juta .
Daripada anggaran diberikan kepada wakil rakyat yang yang tak bisa membagi rata ,
Sudah cukup tidak ada wakil rakyat cukup bikinkan no rekening biar langsung diterima warga ,biayaya pendidikan ,biayaya pangan , dan banyak lagi biayaya kesejahteraan .
Angaran tiap tahun melebihi anggaran yang tidak berguna cukup didengar cukup dirasa ,tapi tidak pernah ada ,
Tuhan yang maha esa , beri kami keadilan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia yang nyata .baitÂ
pertama dan kelima  Pancasila .
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI