Aku putra di atas tanah merdeka, berkuasa atas segala sumber daya Nusantara.
Batu bara, kayu, emas, hingga budaya.
Aku budak yang merdeka, berkuasa atas diri yang merana, yang makan sehari sekali tanpa lauk pauk di atas luasnya samudera.
Aku si kecil yang perkasa, mengusir Belanda dan Jepang sampai ke akarnya, menghancurkan kekuatan dunia dan menjadi adidaya meskipun tidak lama.
Aku dapat berteriak dengan keras hingga menggelegar bagaikan gemuruh di tengah badai
tidak ada siapa pun dapat menghentikan atau menutup mulutku.
Aku dapat menangis sederas hujan setelah kemarau tanpa seorang pun dapat membendungnya.
Aku dapat tertawa selepas yang aku bisa tanpa merasa dosa, tidak ada yang dapat menyiksaku atasnya.
Aku yang terlampau kuasa melampaui manusia-manusia, bersama dewa-dewa menguatkan jiwa dan raga.
Bersama dewi lautan aku berlarian, dewa pegunungan aku hancurkan, ratu dan raja ku permainkan.
Aku bajingan tak bertuan, Siap mengoyak siapa pun seperti anjing tanpa majikan.
Aku raja di atas sabana, selayaknya para singa.
Aku unta di tengah padang pasir yang sederhana.
Aku kura-kura di lautan, yang tidak berdaya sampai daratan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI