Mohon tunggu...
Saka Linglung
Saka Linglung Mohon Tunggu... -

Puisi itu bebas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Enggran Teropong

16 Juni 2013   04:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:57 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

~~

Dan ketika tanah-tanah mulai mengerang tentang inci yang mulai berdesakan,masih teguk aku!diantara pecahan air buatan dari mata kaki,sementara semua seakan ber-buta ria tanpa alas...

Di antara sekujur kue kering yang terlihat menggiurkan,di sana kujumpai ribuan bahkan puluhan nujum tanpa bingkai;telanjang

Berkabut!
Tak ada fotosintesis!
Klorofil pun enyah sopan!

Kendati pedati berjalan tanpa kusir yang selamat sampai pulau berdiameter lebih kecil dari gepalan tangan

.......

Gemuruh hening,serentak
Kubikasi sobekan nota,ciut

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun